SUMENEP, KOMPAS.com - Antrean kendaraan mengular dengan waktu tunggu sekitar lima jam terjadi pelabuhan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, lima hari terakhir.
Penyebab antrean di pelabuhan Talango-Kalianget Sumenep itu ditengarai lantaran sedikitnya jumlah kapal tongkang yang beroperasi.
Baca juga: Berkas Ijazah Bacaleg di Sumenep Meragukan, KPU Akan Klarifikasi ke Lembaga Pendidikan
"Volume kendaraan setiap hari selalu tinggi, sementara jumlah kapal tongkang yang beroperasi sedikit," kata salah seorang sopir pikap bernama Mahmud kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
Mahmud menilai, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep lambat merespons persoalan antrean kendaraan di Pelabuhan Talango Sumenep.
Apalagi, lanjut dia, masalah itu sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca juga: Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Mulai Berkurang
Empat kapal tongkang yang ada di pelabuhan tak semuanya beroperasi. Kadang, kata Mahmud, hanya dua kapal tongkang yang beroperasi.
"Padahal sudah bertahun-tahun tidak pernah beres, masa mau seperti ini (antrean panjang) terus," kata dia.
Di penyeberangan Talango-Kalianget sendiri setidaknya ada empat kapal tongkang yang beroperasi yakni KM. Serbaguna III, KM. Safaraz Jaya, KM. Samporna Maju, dan KM. Karjon IV.
Baca juga: Berlaku Awal Agustus 2023, ASDP Sosialisasikan Penyesuaian Tarif di 29 Lintasan Penyeberangan
Dari 4 kapal tongkang itu, KM. Serbaguna III, KM. Safaraz Jaya, dan KM. Karjon IV yang biasa beroperasi. Situasi makin macet jika salah satu di antara kapal itu memilih untuk tidak beroperasi.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub), Yayak Nurwahyudi membenarkan bahwa antrean kendaraan disebabkan karena ada kapal tongkang yang tak beroperasi.
"Kita sudah cek ternyata yang beroperasi hanya dua tongkang, itu yang membuat antrean kendaraan terjadi," kata dia.
Yayak mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan operator masing-masing kapal tongkang terkait jadwal kapal agar kapal cadangan bisa menggantikan.
Baca juga: Info Pelabuhan Bangsal Lombok, Jadwal, dan Tiketnya
"Kalau misalnya satu dari tiga kapal tidak bisa beroperasi, kita minta untuk melapor agar dialihkan ke kapal cadangan," tutur dia.
"Jadi empat tongkang itu sudah cukup, masalahnya hanya ketika ada satu tongkang tidak beroperasi dan tidak melapor, makanya kita harapkan agar melapor secara dini agar tongkang cadangan bisa beroperasi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.