SITUBONDO, KOMPAS.com - Elpiji subsidi 3 kilogram sulit didapatkan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dalam seminggu terakhir. Untuk mendapatkannya, warga harus rela antre panjang di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).
Hosnan (45), warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, mengaku terpaksa mengantre di SPBU Karangasem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo Kota, karena tabung gas elpiji 3 kilogram di toko kelontong tidak ada.
"Tabung gas elpiji di warung biasa enggak ada. Kalaupun ada, harganya bisa Rp 25.000, saya mulai antre di SPBU Karangasem dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang," kata Hosnan, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Khofifah Minta Kelangkaan Tabung Elpiji 3 Kg di Jatim Diselidiki
Menurut Hosnan, elpiji 3 kilogram di tempat tersebut harganya normal, yakni Rp 15.000. Namun, syaratnya membawa kartu tanda penduduk (KTP) untuk satu tabung.
"Kemarin ketika membeli gas elpiji tidak pakai KTP, namun sekarang harus membawa KTP," ucapnya.
Baca juga: Atasi Kelangkaan, Pertamina Kirim Tambahan Elpiji 3 Kg 30 Persen dari Kuota Kota Blitar
Area Manager Comm, Rel CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalus Ahad Rahedi menjamin ketersediaan tabung elpiji subsidi 3 kilogram.
"Kami pastiman aman mas, untuk tabung gas elpiji tetap tersedia," kata Ahad ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/7/2023).
Dia juga menyatakan, pihaknya sedang melakukan input data pembeli gas subsidi dengan membawa KTP dan KK. Hal tersebut bertujuan supaya gas subsidi tepat sasaran kepada warga yang tidak mampu.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, pangkalan elpiji 3 kilogram difungsikan sebagai penyalur tingkat akhir yang melayani konsumen individu secara langsung dan tidak mengutamakan pengecer atau pemborong.
"Tujuannya agar warga yang berhak terjamin mendapatkan elpiji 3 kilogram dengan harga eceran tertinggi karena kalau harga pemborong tidak bisa dikontrol penggunaanya untuk konsumen yang ditentukan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.