SAMPANG, KOMPAS.com - Seorang kepala Puskesmas di Kabupaten Sampang, Jawa Timur bernama Benny Irawan menjadi korban pemukulan.
Polisi menetapkan tiga mahasiswa sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Berikut rangkaian peristiwanya:
Baca juga: Pemuda di Sampang Pukul Kepala Puskesmas Saat Audiensi Soal Pelayanan
Kejadian pemukulan tersebut bermula ketika sejumlah pihak mengikuti audiensi di Aula Kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang, Selasa (11/7/2023).
Saat itu audiensi juga diikuti oleh Aliansi Pemuda Reformasi Sampang.
Situasi yang mulanya terkendali berubah menjadi tegang saat peserta audiensi membahas pelayanan Puskesmas Robatal yang dipimpin oleh Benny Irawan.
Baca juga: Kasus Pemukulan Dokter di Sampang, 3 Mahasiswa Diperiksa Polisi
Para pemuda meminta Kepala Dinkes dan KB Abdullah Najih, agar memecat Benny Irawan dari jabatannya sebagai Kepala Puskesmas Robatal.
Alasannya, Benny dianggap tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien ketika berobat beberapa hari sebelumnya.
Kerabat salah satu pasien Mahrus (32) mengatakan, Benny telah melukai perasaan keluarga pasien dengan kata-kata yang tidak sopan.
"Benny berkata kepada keluarga pasien bahwa anaknya akan sembuh jika sudah dinikahkan. Anak keluarga pasien dikatakan tidak ada penyakitnya," kata Mahrus saat dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Kasus Pemukulan Dokter di Sampang, 3 Mahasiswa Jadi Tersangka
Benny Irawan melakukan pembelaan dalam forum audiensi.
Pembelaan itu kemudian ditanggapi secara emosi oleh para pemuda. Sehingga forum itu berubah menjadi ricuh.
Benny Irawan yang berada dalam forum audiensi, menjadi sasaran kemarahan pemuda dan mahasiswa.
Seorang pemuda yang tidak mampu menahan amarahnya, tiba-tiba naik ke atas meja kemudian memukul kepala bagian belakang Benny.
Semua aksi kericuhan di dalam forum itu terekam dalam CCTV kantor.