Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pemukulan Kepala Puskesmas di Sampang, 3 Mahasiswa Jadi Tersangka

Kompas.com, 18 Juli 2023, 06:41 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Seorang kepala Puskesmas di Kabupaten Sampang, Jawa Timur bernama Benny Irawan menjadi korban pemukulan.

Polisi menetapkan tiga mahasiswa sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Berikut rangkaian peristiwanya:

Baca juga: Pemuda di Sampang Pukul Kepala Puskesmas Saat Audiensi Soal Pelayanan

Audiensi

Kejadian pemukulan tersebut bermula ketika sejumlah pihak mengikuti audiensi di Aula Kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang, Selasa (11/7/2023).

Saat itu audiensi juga diikuti oleh Aliansi Pemuda Reformasi Sampang.

Situasi yang mulanya terkendali berubah menjadi tegang saat peserta audiensi membahas pelayanan Puskesmas Robatal yang dipimpin oleh Benny Irawan.

Baca juga: Kasus Pemukulan Dokter di Sampang, 3 Mahasiswa Diperiksa Polisi

Para pemuda meminta Kepala Dinkes dan KB Abdullah Najih, agar memecat Benny Irawan dari jabatannya sebagai Kepala Puskesmas Robatal.

Alasannya, Benny dianggap tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien ketika berobat beberapa hari sebelumnya. 

Kerabat salah satu pasien Mahrus (32) mengatakan, Benny telah melukai perasaan keluarga pasien dengan kata-kata yang tidak sopan. 

"Benny berkata kepada keluarga pasien bahwa anaknya akan sembuh jika sudah dinikahkan. Anak keluarga pasien dikatakan tidak ada penyakitnya," kata Mahrus saat dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (12/7/2023). 

Baca juga: Kasus Pemukulan Dokter di Sampang, 3 Mahasiswa Jadi Tersangka

Benny Irawan melakukan pembelaan dalam forum audiensi.

Pembelaan itu kemudian ditanggapi secara emosi oleh para pemuda. Sehingga forum itu berubah menjadi ricuh. 

Pemukulan

Potongan gambar yang diambil dari video rekaman peristiwa pemukulan dokter di kantor Dinkes Sampang, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) oleh kelompok Pemuda Reformasi Sampang.KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Potongan gambar yang diambil dari video rekaman peristiwa pemukulan dokter di kantor Dinkes Sampang, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) oleh kelompok Pemuda Reformasi Sampang.

Benny Irawan yang berada dalam forum audiensi, menjadi sasaran kemarahan pemuda dan mahasiswa. 

Seorang pemuda yang tidak mampu menahan amarahnya, tiba-tiba naik ke atas meja kemudian memukul kepala bagian belakang Benny.

Semua aksi kericuhan di dalam forum itu terekam dalam CCTV kantor. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau