Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Lahar Semeru Mulai Pulang ke Rumah

Kompas.com - 13/07/2023, 15:15 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.042 pengungsi banjir lahar hujan Gunung Semeru yang tersebar di sembila titik pengungsian mulai kembali ke rumah masing-masing, Kamis (13/7/2023).

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Nira Fitri Aviana mengatakan, saat ini jumlah pengungsi yang masih bertahan ada 395 jiwa.

"Jumlah pengungsi sudah turun drastis, banyak yang pulang, sekarang tinggal 395 jiwa dari 113 KK," kata Nira di Lumajang, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Kisah Tofa Selamat dari Banjir Lahar Semeru, Motornya Terseret Arus dan Ditemukan 2 Hari Kemudian

Sebelumnya, jumlah pengungsi sempat mengalami lonjakan yang signifikan dalam tiga hari terakhir sebelum mereka mulai pulang ke rumahnya.

Pada Minggu (9/7/2023), jumlah pengungsi diketahui berjumlah 1.004 jiwa. Jumlah pengungsi meningkat keesokan harinya dengan jumlah 1.294 jiwa.

Jumlah pengungsi kembali mengalami peningkatan pada Senin (11/7/2023) dengan 1.437 jiwa sebelum akhirnya mengalami penurunan signifikan karena sudah mulai banyak yang kembali ke rumah masing-masing.


Nira menyebutkan, jumlah pengungsi banjir lahar Gunung Semeru masih akan dinamis dalam beberapa hari ke depan.

Menurutnya, jika hujan dengan intensitas tinggi, jumlah pengungsi diprediksi akan kembali meningkat.

Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Darurat Mengerikan dan Kesempatan Kedua

"Kalau lihat cuacanya seperti ini, jumlah pengungsi masih akan dinamis, apalagi diatas masih hujan bisa jadi warga akan kembali ke pengungsian," terangnya.

Meski begitu, Nira memastikan, semua kebutuhan dasar seperti logistik makanan dan obat-obatan pengungsi telah disiapkan oleh pemerintah.

"Logistik kami siap, jadi kalau sewaktu-waktu ada lonjakan lagi karena cuaca buruk semua fasilitasnya sudah siap 100 persen," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak tanggal 7 Juli - 21 Juli 2023.

Baca juga: Cerita Warga, Takut Lintasi Jembatan Darurat dari Batang Pohon Pasca-banjir Lahar Semeru

Masa tanggap darurat bencana ini menyusul banjir yang menerjang sejumlah kawasan di enam kecamatan di Lumajang.

Kecamatan-kecamatan itu adalah Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Kecamatan Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursari.

Akibatnya, sebanyak 10 jembatan dan 20 rumah warga di Lumajang dilaporkan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Surabaya
Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Surabaya
Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Surabaya
Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com