LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang mendirikan dapur umum di Balai Desa Jarit untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pengungsi yang terbagi 12 titik pengungsian.
Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Eko mengatakan, pihaknya menyediakan 761 nasi bungkus untuk dibagikan ke para pengungsi. Nasi bungkus itu akan diberikan kepada para pengungsi sehari tiga kali.
"Sementara dapur umum ada 1 di Balai Desa Jarit. Kita sediakan 761 nasi bungkus untuk 12 titik pengungsian," kata Eko.
Baca juga: Banjir Lumajang, 424 Warga mengungsi di 12 Titik, Diprediksi Terus Bertambah
Eko menambahkan, saat ini kebutuhan logistik untuk dapur umum dipastikan sudah tercukupi.
"Untuk kebutuhan dapur umum sudah cukup," tambahnya.
Salah satu pengungsi dari Dusun Sumberkajar, Paiman mengatakan, bantuan yang dibutuhkan para pengungsi saat ini adalah popok, susu, dan perlengkapan bayi lainnya.
Sebab, saat pergi mengungsi pada Jumat (7/7/2023), kata Paiman, ia tidak sempat membawa barang apapun karena khawatir terkena banjir lahar.
"Kalau yang dibutuhkan sekarang ya untuk bayi ini kayak popok dan lainnya karena kita tidak bawa," terangnya.
Baca juga: Jembatan Gantung Kali Regoyo Lumajang Rusak Diterjang Banjir, Mobilitas Warga Terhambat
Diberitakan sebelumnya, banjir lahar hujan menerjang kawasan sungai yang berhulu ke Gunung Semeru.
Tiga jembatan dilaporkan rusak yakni jembatan di perbatasan Lumajang-Malang, jembatan Kloposawit, dan Jembatan Kali Regoyo.
Selain itu, curah hujan tinggi juga menyebabkan longsor di kawasan perbukitan Piket Nol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.