BANYUWANGI, KOMPAS.com - Antrean kendaraan yang menuju ke Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur mengular hingga mencapai 10 kilometer.
Pantauan Kompas.com, pada Senin (3/7/2023) siang, antrean kendaraan terpantau mengular hingga areal wisata Watudodol. Namun kondisi tersebut berangsur membaik.
Baca juga: Atasi Antrean Kendaraan, Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipercepat 3 Menit
Untuk mengurai kepadatan, Satlantas Polresta Banyuwangi menambah kantor parkir dan memberlakukan pengalihan arus.
Kendaraan yang datang dari arah Banyuwangi maupun dari arah Situbondo dialihkan melewati Jalan Lingkar, simpang 3 Farly.
"Pengalihan arus dilakukan sejak tadi malam, yang dari arah Banyuwangi dialihkan lewat jalur lingkar. Simpang tiga Farly belok kiri," kata Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar, Senin (3/7/2023)
Baca juga: Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Padat, Kendaraan Dialihkan ke Jalur Lingkar
Sedangkan dari arah utara, kendaraan dialihkan ke arah kanan ke arah jalur lingkar. Kendaraan akan keluar di simpang tiga Farly.
"Lima kantong parkir di luar pelabuhan juga telah kami siapkan untuk mencegah kepadatan di dalam pelabuhan. Seperti di area Buffer Zone, maupun Terminal Sritanjung," ungkap Randy.
Tak hanya itu, Satlantas Polresta Banyuwangi juga menambah jumlah personel dalam mengurai kepadatan di Pelabuhan ASDP Ketapang.
"Total ada 40 personel, masing-masing 30 anggota Satlantas Polresta Banyuwangi dan 10 anggota Polsek Tanjungwangi," ujarnya.
Mereka bertugas untuk mengarahkan para pengguna jalan ke Pelabuhan Ketapang langsung atau untuk istirahat di tempat kantong parkir yang sudah disiapkan.
"Faktor cuaca menyebabkan kapal kesulitan bersandar. Akhirnya menghambat proses bongkar muat di ASDP dan akhirnya padat di pelabuhan," ucap Randy.
Baca juga: Lama Perjalanan Kapal Feri Ketapang-Gilimanuk, Jangan Bingung karena Zona Waktu
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Syamsudin, mengatakan, ada sebanyak 33 kapal yang dioperasikan.
"Untuk dermaga Movable Bridge (MB) I, II dan III yang semula 15 menjadi 18 unit kapal," kata Syamsudin, kepada Kompas.com, Senin (3/6/2023).
Kemudian, lanjutnya, untuk dermaga Landing Craft Machine (LCM), dari 12 menjadi 15 unit kapal.
"Sehingga total yang dioperasikan berjumlah 33 unit kapal," ucap Syamsudin.
Baca juga: Gempa M 6,4 Bantul Terasa di Banyuwangi, Tak Berpengaruh pada Aktivitas Gunung Raung
Selain memaksimalkan armada kapal, otoritas pelabuhan juga telah mempercepat waktu bongkar muat dari 13 menit menjadi 10 menit.
Menurut Syamsudin, skema itu dilakukan bukan hanya dilakukan pada sisi Pelabuhan Ketapang, namun juga untuk Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Korsatpel Ketapang-Gilimanuk selaku regulasi jadwal pemuatan kapal," tandas Syamsudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.