Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kabupaten Bojonegoro, Wilayah di Tepi Bengawan Solo yang Dulu Bernama Rajekwesi

Kompas.com - 07/06/2023, 18:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Bojonegoro adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Lokasinya berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Klaten, dari Cerita Kyai dan Nyai Mlati hingga Benteng Loji Klaten

Kabupaten Bojonegoro juga dilewati oleh aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari arah selatan yang menjadi batas alam dengan Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro..

Sementara wilayah Kabupaten Bojonegoro bagian selatan adalah pegunungan kapur, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Kulon Progo, Hasil Penggabungan Dua Wilayah di Sisi Sungai Progo

Sejarah Kabupaten Bojonegoro

Dilansir dari laman PPID Kabupaten Bojonegoro, daerah ini sempat masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit hingga abad XVI ketika kerajaan tersebut runtuh.

Hal ini didukung dengan fakta yang berupa penemuan-penemuan benda peninggalan sejarah yang bercorak Hindu di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Gunungkidul, Hutan Belantara Tempat Pelarian Orang Majapahit

Selain itu, terdapat slogan yang tertanam dalam tradisi masyarakat sejak masa Majapahit hingga saat ini, yaitu “sepi ing pamrih, rame ing gawe”.

Saat Raden Patah atau yang dikenal dengan Senopati Jimbun diangkat sebagai raja di Kerajaan Demak pada awal abad XVI, Bojonegoro kemudian menjadi wilayah kedaulatan Demak.

Masuknya Bojonegoro menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Demak dibarengi dengan masuknya pengaruh dari ajaran Islam ke daerah ini.

Dengan masuknya pengaruh ajaran Islam, budaya Hindu mulai terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat yang terjadi tanpa disertai gejolak.

Kemudian pada tahun 1568, terjadi peralihan kekuasaan yang disertai pergolakan, yang membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Jaka Tingkir yang bergelar Sultan Hadiwijaya.

Selanjutnya, tahta Kerajaan Pajang dipegang oleh Pangeran Benawa yang bergelar Prabuwijaya merupakan putra Sultan Hadiwijaya, hingga akhirnya kekuasaan Kerajaan Pajang runtuh di tahun 1587.

Panembahan Senopati atau Sutawijaya yang merupakan Adipati Mataram ketika di bawah Kesultanan Pajang kemudian memboyong semua benda pusaka Keraton Pajang ke Keraton Mataram.

Sejak itu, Bojonegoro yang saat itu bernama Jipang kembali bergeser menjadi wilayah Kerajaan Mataram Islam.

Saat Bojonegoro berada di bawah Kerajaan Mataram Islam, tepatnya pada tahun 1677 terjadi Perjanjian Jepara antara Sultan Amangkurat II dengan VOC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com