Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal AHY Jadi Cawapres Prabowo, Muhaimin: Nama Lain Tak Pernah Dibahas

Kompas.com, 22 Mei 2023, 08:45 WIB
Moh. Syafií,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bertemu di Jombang, Jawa Timur, Minggu (21/5/2023) malam.

Prabowo dan Cak Imin menghadiri acara Istighasah dan doa bersama untuk Keselamatan Bangsa, bersama sejumlah kiai sepuh, pengasuh pesantren di Jatim, serta ribuan santri dan warga Nahdliyin, di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang.

Seusai acara, Cak Imin mengeklaim, koalisi Partai Gerindra dan PKB saat ini semakin solid.

Untuk memperkuat koalisi, pihaknya masih menunggu sikap Partai Golkar untuk bergabung dalam koalisi.

Baca juga: Muhaimin: Mas Gibran Usianya Belum Mencukupi Jadi Cawapres

Seperti diketahui Gerindra dan PKB bergabung membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

“Gerindra PKB semakin solid, Pak Prabowo menjadi semakin percaya pada koalisi ini dan Insya Allah, terus jalan,” kata Cak Imin, di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Minggu malam.

Terkait sosok calon wakil presiden yang akan diusung partai koalisi untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024, Cak Imin mengatakan, belum ada pembicaraan antara dirinya dan Prabowo.

Termasuk kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Seperti diketahui, Prabowo bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Sabtu (20/5/2023).

Hingga saat ini, kata Cak Imin, kedua elite parpol masih berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, yakni Partai Gerindra dan PKB mengusung pasangan capres-cawapres. 

“(Sosok Cawapres) Tidak pernah dibahas, nama lain tidak dibahas,” ujar dia.

Sementara di penghujung istighasah, tepatnya setelah memimpin doa bersama, pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo Agoes Ali Masyhuri menyebutkan, Prabowo dan Cak Imin merupakan sosok ideal sebagai pasangan Capres-Cawapres.

Baca juga: Prabowo Bertemu SBY, Muhaimin: Kami Welcome jika Demokrat Gabung KKIR

"Perjodohan" itu disambut teriakan amin dan tepuk tangan meriah dari santri dan warga Nahdliyin yang hadir.

“Mudah-mudahan, Pak Prabowo dan Cak Muhaimin Iskandar, sukses full. Iki Presiden e (ini presidennya), iku wakil presiden e (itu wakil presidennya),” ujar Kiai Agoes Ali, sembari menunjuk ke arah dua sosok yang dimaksud.

Kok yo mubeng-mubeng ae (kok ya muter-muter saja), Iki Presiden e (ini presidennya), iku wakil presiden e (itu wakil presidennya),” lanjut pria yang duduk di sebelah Prabowo selama acara Istighasah dan Doa Bersama tersebut.

Baca juga: Soal Pertemuan dengan SBY di Pacitan, Prabowo Menjawab Sambil Berbisik

Dalam istighasah itu, Prabowo dan Cak Imin duduk dalam satu panggung bersama sejumlah kiai sepuh.

Baik Prabowo maupun Cak Imin, sama-sama diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan.

Sebelum ke Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, pada Minggu siang hingga petang, Prabowo terlebih dulu berkunjung ke Pesantren Tebuireng dan Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau