Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Hadis 7 Negara Cegah Perpecahan pada Pemilu 2024, Merasa Paling Benar Salah Satu Penyebabnya

Kompas.com - 13/05/2023, 09:17 WIB
Bagus Supriadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejumlah pakar hadis dari tujuh negara berkumpul di Kabupaten Jember pada Jumat (12/5/2023) malam.

Mereka menggelar seminar internasional membahas tentang stabilitas keamanan negara.

Para pakar hadis itu berasal dari Indonesia, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir, Malaysia, India dan Maroko. Salah satu satu yang menjadi pembahasan adalah antisipasi perpecahan menjelang Pemilu 2024.

Baca juga: Ratusan Data Warga Kota Semarang yang Sudah Meninggal Masih Tercantum di DPS Pemilu 2024

“Merasa paling benar menjadi salah satu penyebab stabilitas keamanan negara terganggu,” kata mantan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksamana Madya (Purn) Harjo Susmoro yang menjadi pembicara dalam seminar internasional ilmu hadis yang digelar oleh Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi’i Jember

Menurut dia, sikap merasa saling benar atas kelompok sendiri sudah mulai muncul, baik merasa paling benar atas kelompok maupun pilihannya sendiri.

“Ini sekarang muncul suka menyalahkan, merasa paling baik,” ujar dia.

Hal ini, kata dia, menjadi tugas bersama untuk saling mengingatkan. Sebab, jika dibiarkan, akan mengganggu keamanan negara itu sendiri.

Selain itu, lanjut dia, agama dan negara sudah mengatur tentang hal yang baik dan buruk. Potensi kemanan negara terganggu ketika ada warga yang melanggar peraturan agama dan negara.

Tak hanya itu, penyebaran informasi bohong juga menjadi pemicu perpecahan. Sekarang sudah mulai banyak bermunculan informasi hoaks hanya untuk kepentingan kelompok.

Baca juga: Sejumlah Kepala Desa di Bali Mundur, Ingin Jadi Caleg pada Pemilu 2024

Untuk itulah, seminar internasional ilmu hadis itu ingin memberikan rekomendasi terkait dengan menjaga stabilitas keamanan negara. Rekomendasi itu bisa menjadi rujukan agar negara bisa tetap berjalan tanpa adanya gangguan.

“Karena kalau keamanan negara terganggu, kita tidak bisa beribadah dengan baik, ekonomi terganggu dan lainnya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com