SUMENEP, KOMPAS.com - Bangkai paus berukuran 10 meter yang ditemukan mati di perairan Kepulauan Kangean, Sumenep, Jawa Timur, tak kunjung dievakuasi.
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, proses evakuasi terkendala alat berat dan jarak tempuh menuju perairan kepulauan.
"Untuk menuju ke sana (perairan Kepulauan Kangean) jauh, dan di sana juga tidak ada alat berat untuk melakukan proses evakuasi," kata Widiarti kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep
Widiarti menjelaskan, kondisi paus tersebut saat ini sudah membusuk dan menimbulkan bau tak sedap. Kendati begitu, bau tersebut tak sampai menganggu warga sebab posisi bangkai berada di tengah laut.
"Posisinya masih di tengah laut, kalau kondisinya sekarang sudah membusuk," tuturnya.
Baca juga: Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006
Pihaknya hanya memberikan imbauan kepada para nelayan untuk menghindari lokasi bangkai paus itu terombang-ambing. Tujuannya agar aktivitas nelayan tak terganggu.
Sebelumnya, seekor paus dengan panjang sekitar 10 meter ditemukan mati di perairan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (28/3/2023). Paus yang mati itu pertama kali ditemukan oleh nelayan.
Penemuan paus itu sejatinya sempat dikoordinasikan dengan instansi terkait, salah satunya dengan syahbandar untuk dievakuasi. Namun, kondisi cuaca yang tak mendukung hingga ketersediaan alat berat untuk menuju ke tengah laut menyebabkan mamalia itu susah dievakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.