Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hasil Otopsi Tak Masuk Akal, Saya Rela Anak Saya Diotopsi Ulang"

Kompas.com - 03/12/2022, 07:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Pihak Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur membeberkan hasil otopsi terhadap dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13).

PDFI menyebutkan bahwa kematian kedua korban bukan disebabkan lantaran gas air mata.

Namun hasil otopsi itu ditolak oleh pihak keluarga. Mereka meminta dilakukan otopsi ulang pada dua jenazah dengan melibatkan dokter independen.

Baca juga: Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Otopsi Ulang dengan Melibatkan Dokter Independen

PDFI beberkan sebab kematian

Ketua Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur Nabil Bahasuan menjelaskan, rangkaian pemeriksaan pada dua jenazah korban sudah selesai dilaksanakan.

Menurut Nabil, tidak ditemukan residu gas air mata pada sampel jenazah yang diotopsi.

"Kami sudah menyerahkan sampel pada Badan Riset dan Inovasi Nasional dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut," kata dia dalam FGD kasus Kanjuruhan di Universitas Airlangga, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Pakar Hukum Pidana Unair Nilai Tak Ada Pelanggaran HAM Berat dalam Tragedi Kanjuruhan, Ini Alasannya

PDFI menyebutkan, korban meninggal dunia akibat benda tumpul yang menyebabkan pendarahan hebat di rongga dada.

"Untuk jenazah Natasya, ditemukan adanya patah sejumlah tulang iga, dan di sana ditemukan perdarahan yang cukup banyak. Sehingga itu menjadi sebab kematiannya," terang Nabil.

Hal yang hampir sama ditemukan pada jenazah Naila yang juga mengalami patah tulang iga.

"Kita bisa bayangkan bahwa, tulang patahnya itu mengenai organ vital di daerah dada, jantung dan paru-paru. Kalau misal dia masih hidup pun penanganannya harus cepat. Jadi memang harus emergency sekali," jelas dia.

Baca juga: Sederet Peristiwa Penting Selama 2 Bulan Usai Tragedi Kanjuruhan

Keluarga tak terima

Menaggapi hal itu, keluarga korban, terutama sang ayah yang bernama Devi Athok menyatakan tidak terima dengan hasil otopsi.

Mereka mendesak dilakukan otopsi ulang yang melibatkan dokter independen dan pihak keluarga dalam proses otopsi.

"Kalau dibutuhkan otopsi lagi, saya siap dan rela anak saya diotopsi ulang. Karena hasil otopsi ini tidak masuk akal," kata dia, Jumat (2/12/2022).

Menurutnya ada sejumlah kejanggalan seperti mulut putrinya berbusa dan tidak ada bekas injakan di tubuh putrinya.

Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Menentang Hasil Otopsi


Halaman:


Terkini Lainnya

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com