Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Tempat Penyekapan Belasan Perempuan, Warung Kopi di Pasuruan Disegel Polisi

Kompas.com - 21/11/2022, 17:07 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur menggerebek dua tempat di Kabupaten Pasuruan, yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi, Senin (14/11/2022).

Kedua tempat itu yakni di salah satu ruko Gempol City Walk di Kecamatan Gempol. Di sana polisi mengamankan delapan perempuan, yang tiga di antaranya masih di bawah umur.

Baca juga: Polisi Amankan 19 Wanita yang Disekap Saat Gerebek Lokasi Penampungan PSK di Pasuruan

Lokasi kedua, polisi juga menggerebek sebuah wisma di kawasan kawasan Tretes, di perumahan Pesanggrahan Anggrek II, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Di sana, sebanyak 11 perempuan diamankan polisi, satu di antaranya masih berusia di bawah umur, dan dua orang diduga muncikari berinisial DGP (29) dan RNA (30).

Dari kedua tempat itu, polisi mengamankan total 19 perempuan. Mereka diduga menjadi korban human trafficking dan dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) kepada pria hidung belang.

Satpam Komplek Ruko Gempol City Walk Handoko mengatakan, ruko tersebut telah disegel polisi. Sebelum disegel, Handoko mengetahui ruko tersebut dijadikan kafe atau warung kopi.

"Sebelumnya saya tidak tahu kalau ruko itu dijadikan tempat penyekapan atau praktik prostitusi. Sebab mereka sewanya itu buat kafe," ungkap melalui sambungan telepon, Senin (21/11/2022).

Ruko itu, kata Handoko, baru disewa selama sebulan terakhir.

"Pengelola kafenya juga sombong ketika bertemu. rupanya buat nutupi kedoknya," jelasnya.

Ia baru mengetahui kalau ruko itu diduga menjadi tempat prostitusi dari salah satu orangtua saat membantu penggerebekan polisi, Senin lalu.

"Saya bantu waktu penggerebekan, dan tau dari orang tua korban kalau mereka dipaksa," jelasnya.

Handoko menambahkan, salah satu korban merasa takut membeberkan dugaan praktik prostitusi di tempat itu karena mereka kerap mendapat siksaan dan perlakuan kasar dari penjaga warung kopi jika melawan.

"Kalau berontak mereka dihajar. Pas saya tanya kok nggak teriak, mereka bilangnya takut, nggak berani," tuturnya.

Handoko juga juga mendapat cerita dari perempuan yang disekap di warung kopi itu, korban yang disekap itu adalah PSK yang pernah melawan muncikari.

"Jadi awal di direkrut, mereka ditampung di Tretes. Kemudian kalau ada yang berontak mereka dibawa dan dipaksa jadi pelayan warkop WP GON," jelasnya.

Baca juga: Polisi Gerebek 2 Tempat Diduga Penampungan dan Penyekapan PSK di Pasuruan

Selama berada di warung kopi itu mereka dipaksa menjadi pelayan warkop dengan pengawasan ketat. Dilarang keluar, tidak boleh memegang ponsel. Bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun mereka terus diikuti penjaga.

"Makan saja dikontrol sampe ke kamar mandi juga dijaga. Pokoknya mereka diawasi supaya tidak berontak apalagi sampai kabur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com