Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Maaf, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC Menangis: Keponakan Saya Juga Jadi Korban

Kompas.com - 07/10/2022, 18:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris, meminta maaf kepada semua pihak atas kerusuhan yang menewaskan 131 orang.

Abdul Haris tampak tak kuasa menahan air mata. Dirinya pun mengaku terpukul karena tragedi itu juga merenggut nyawa keponakannya.

Baca juga: 3 Polisi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Ungkap Soal Perintah Penembakan Gas Air Mata

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, sedalam dalamnya, kami berduka cita, kami sangat berkabung atas meninggalnya adik-adikku, saudara-saudaraku, keponakanku yang SMP juga meninggal, yang tanpa dosa mereka meregang nyawa," kata Abdul Haris, Jumat (7/10/2022).

Abdul Haris juga menyatakan siap bertanggung jawab dan mengakui ada kelalaian yang menyebabkan kerusuhan terjadi.

Baca juga: Kesaksian Aremanita Blora Soal Tragedi Kanjuruhan Malang: Banyak yang Tergeletak di Tangga

"Itu semua karena keterbatasan saya tidak bisa menangani, menolong mereka, sehingga terjadi tragedi kemanusiaan. Sekali lagi saya mohon maaf erpada keluarga korban dan kepada Aremania seluruh penonton, suporter seluruh Indonesia,"katanya.

"Saya sebagai ketua Panpel mohon maaf, karena tidak bisa menyelamatkan dan melindungi mereka. Saya tidak mau kejadian itu, tapi tetap terjadi," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Tragedi Kanjuruhan: Persiapan Pengamanan, Kerusuhan, hingga Penetapan Tersangka

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan enam tersangka. Abdul Haris dijadikan tersangka karena tidak membuat dokumen keselamatan. Dia juga mengabaikan permintaan pihak keamanan.

Selain itu, Abdul Haris juga disebut menjual tiket melebihi kapasitas stadion, yakni 42 ribu. Padahal kapasitas Stadion Kanjuruhan hanya 38 ribu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com