Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diakali Pengusaha Restoran dan Hotel, BPRD Lumajang Siapkan 20 "Tapping Box"

Kompas.com - 22/08/2022, 18:45 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Badan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengaku sering dikelabui pengusaha restoran dan hotel saat menarik pajak.

Tindakan pengelabuan itu seperti pengusaha restoran dan hotel yang tak membayarkan pajak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yakni 10 persen dari jumlah pembayaran yang diterima konsumen.

Baca juga: Motor Dirampas Orang Tak Dikenal, Seorang Ibu di Lumajang Terseret di Aspal hingga 20 Meter

Untuk memutus akal-akalan itu, BPRD menyiapkan alat yang bernama tapping box. Alat itu berfungsi mencatat semua transaksi yang dilakukan di restoran, hotel, dan tempat hiburan, di Lumajang.

Kepala Bidang Pendataan BPRD Lumajang Feby Udiana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 20 nama wajib pajak (WP) yang akan dipasang alat tersebut.

"Kita siapkan 20 WP, karena alat yang disanggupi Bank Jatim hanya 20, awalnya kami ajukan 63 tapping box," kata Feby di kantornya, Senin (22/8/2022).

Feby menceritakan, selama ini banyak restoran, hotel, maupun tempat hiburan, di Lumajang, yang membayar pajak hanya menggunakan sistem taksasi atau taksiran.

Akibatnya, pajak yang diterima pemerintah daerah tidak bisa maksimal. Sehingga tidak jarang, PAD Kabupaten Lumajang tidak mencapai target.

"Ada yang bayar pajaknya setiap bulan itu hanya Rp 150.000, Rp 750.000 padahal restonya rame, kan ini tidak fair, ada juga yang sudah menerapkan pajak konsumen di warungnya, tapi setor ke kita masih pakai taksasi," tambahnya.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pembibitan Pisang Mas Kirana, Kejari Lumajang Sebut 3 Penangkar Pisang yang Terlibat Tidak Aktif Lagi

Feby berharap, adanya tapping box bisa mendongkrak pendapatan daerah dari sektor perpajakan. Ia menjelaskan, dalam waktu dekat alatnya sudah siap untuk dipasang.

"Insya Allah secepatnya bisa kita pasang, tapi yang jelas proses sosialisasi dan penyadaran terus kita lakukan kepada masyarakat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com