Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang Keluarkan Anggaran Rp 150 Miliar Untuk PBID BPJS Kesehatan, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/08/2022, 20:17 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Malang hampir setiap minggu menerima pengalihan status kepesertaan BPJS Kesehatan masyarakat dari mandiri ke penerima bantuan iuran daerah (PBID).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif. Dia mengatakan ada sekitar dua sampai tiga warga yang dialihkan status kepesertaannya dari mandiri menjadi PBID setiap minggunya.

Baca juga: Residivis Pencurian Rumah Kosong di Malang Kembali Berulah, Perhiasan Senilai Rp 60 Juta Digondol

Disinyalir, penyebabnya adanya ketidakmampuan masyarakat dalam menanggung biaya saat menjadi peserta mandiri.

Bahkan, kepesertaan PBID menjadi komponen terbesar dari total masyarakat yang menjadi peserta BPJS Kesehatan di Kota Malang.

"Komponen terbesar itu yang statusnya sebagai PBID sekitar 40 sampai 50 persen, atau jumlahnya sekitar 300.000-an jiwa, mereka masuk dalam kategori Kelas 3 BPJS Kesehatan," kata Husnul saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Malang, beberapa waktu lalu.

Selain itu, jumlah peserta PBID tinggi karena Pemkot Malang menerima limpahan dari 12.000 jiwa warga yang sebelumnya dibiayai Pemprov Jatim. Sehingga, beban anggaran yang dikeluarkan Pemkot Malang untuk membiayai peserta PBID sekitar Rp 150 miliar pada 2022.

Anggaran sebesar itu juga untuk mengantisipasi penambahan peserta PBID baru karena jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan sesuai status yang ada dapat berubah-ubah. Namun, hingga saat ini, dari anggaran Rp 150 miliar, Pemkot Malang telah mengeluarkan sebesar Rp 60 miliar.

"Kita itu menyediakan anggaran memang untuk mereka-mereka dari kepesertaan mandiri, kemudian ada kendala tidak bayar premi, kemudian tertunggak sehingga tidak bisa aktif kartunya, itu yang menjadi salah satu peserta dari PBID diusulkan nanti," katanya.

Baca juga: 2 Santriwati di Malang Tertimpa Tembok Ambruk Saat Berteduh di Ruang Kelas

Pemkot Malang rela mengeluarkan anggaran sebesar itu sesuai dengan capaian yang ada yakni mewujudkan Kota Malang Universal Health Coverage (UHC) dan saat ini persentasenya sudah 101 persen.

"UHC berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh BPJS, target Kota Malang di tahun 2022 itu adalah jumlah penduduk di semester I tahun 2021, kita sampai bulan Juni kemarin itu 101 persen untuk UHC, nanti di tahun 2023 targetnya yakni jumlah penduduk di semester I tahun 2022," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com