Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Polisi Tangkap Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan: Bangunan Ponpes Banyak, Luasnya 5 Hektar

Kompas.com - 07/07/2022, 18:23 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Upaya polisi melakukan jemput paksa terhadap MSA (42), anak kiai di Jombang yang menjadi tersangka pencabulan belum membuahkan hasil.

Polisi telah mengepung Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Kamis (7/7/2022) pagi.

Namun hingga pukul 17.00 WIB, MSA belum tertangkap. Petugas belum bisa menemukan keberadaan MSA meski sudah berhasil masuk kawasan pesantren sejak pagi.

Baca juga: Halangi Penangkapan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, 320 Orang Diamankan Polisi

Kendala polisi

Kabid Humas Polda Jatim Dirmanto mengatakan, pihaknya masih menyisir bangunan di kawasan pesantren.

Banyaknya bangunan serta luasnya lahan menjadi kendala tersendiri bagi petugas yang mencari keberadaan MSA.

Selain memeriksa setiap ruangan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak keluarga MSA agar kooperatif menyerahkan tersangka kepada polisi.

"Pondok ini kan bangunannya sangat banyak, luasnya 5 hektar. Kami sedang hunting, kami sedang periksa satu persatu bangunan yang di dalam. Sampai sekarang masih proses untuk pencarian yang bersangkutan," kata Dirmanto di depan pondok pesantren Shiddiqiyah, Kamis.

Baca juga: Detik-detik Penjemputan Paksa Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, Berulangkali Gagal Ditangkap

Dia menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan upaya penjemputan paksa terhadap MSA karena tersangka pencabulan itu tidak kooperatif.

Bagi polisi, kata Dirmanto, seluruh proses penyidikan terkait kasus pencabulan yang dilakukan MSA sudah selesai.

"Polisi sudah melewati praperadilan 2 kali, kemudian P19 tiga kali, kemudian 4 kali koordinasi dengan kejaksaan," ujar dia.

Menurut Dirmanto, proses penegakan hukum harus dijalani MSA setelah sebelumnya polisi lebih banyak bersikap humanis.

"Saya rasa polisi sudah berupaya sehumanis mungkin dalam upaya penegakan hukum ini," kata Dirmanto.

Baca juga: Mengapa Jombang Disebut Kota Santri?

Dalam upaya jemput paksa yang dilakukan sejak Kamis pagi, polisi mengamankan 320 orang relawan atau simpatisan MSA.

Mereka diamankan karena dicurigai turut melindungi MSA saat polisi berusaha menjemputnya untuk menjalani proses hukum.

Ratusan orang yang diamankan ke iantor polisi, merupakan orang yang tidak memiliki hubungan sebagai santri atau orang dalam lingkungan pesantren.

Sebagian simpatisan yang diamankan ke Mapolres Jombang, antara lain berasal dari Malang, Banyuwangi, serta Semarang dan Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com