Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Wabah PMK, Produksi Susu di Pujon Malang Turun hingga 40 Persen

Kompas.com - 16/06/2022, 17:52 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Produktivitas susu di sentra sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menurun drastis akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Padahal, 75 persen mata pencaharian warga Kecamatan Pujon, bergantung kepada peternakan sapi perah.

Baca juga: Mati Terjangkit PMK, Ratusan Sapi di Pujon Malang Dikubur Massal

Berdasarkan catatan Camat Pujon, tercatat jumlah kasus terpapar PMK di Kecamatan Pujon per tanggal 12 Juni sebanyak 7.322 ekor sapi, dari total populasi 23.807.

Salah satu peternak di Desa Pujon Kidul, Sukoco mengeluh dari lima sapi perah yang dimilikinya, kini hanya tinggal satu sapi saja yang bisa memproduksi susu.

"Itupun hasil produksinya menurun. Biasanya kalau normal, satu sapi bisa produksi 10 liter per hari. Sekarang hanya hanya bisa produksi 5 liter per hari," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya, Sukoco mengaku punya enam ekor sapi perah. Sejak wabah PMK, keenam ekor sapi itu mati satu per satu.

"Keenam ekor ini hasil perawatan saya sejak lima tahun lalu. Dulu awalnya hanya satu ekor. Kemudian berkembang sampai enam ekor. Kini empat ekor sudah mati akibat PMK," jelasnya.

Peternak lain asal Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Suwarno juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, produksi susu dari dua ekor sapinya menurun akibat mengalami gejala PMK.

"Biasanya dalam sekali perah, setiap sapi bisa memproduksi susu hingga 35 liter. Namun sejak sakit, hasil perahannya tak pernah lebih dari 15 liter. Saat ini, satu ekor sapi saya tidak bisa diperah, karena sedang hamil," tuturnya melalui pesan singkat, Kamis.

Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon selaku penampung hasil susu warga Kecamatan Pujon mencatat produksi susu di kawasan itu menurun drastis sejak wabah PMK melanda.

Humas Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon, Suyono menyebut, sejak terjadinya wabah PMK, produksi susu di Kecamatan Pujon menurun hingga 40 persen per hari.

"Kalau normal, produksi susu di Kecamatan Pujon bisa 117 ton per hari, saat ini hanya tinggal 70 ton per harinya," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sebelum terjadi wabah PMK, per ekor sapi laktasi bisa menghasilkan susu sebanyak 10 liter per hari.

"Dengan penurunan produktivitas hingga 40 persen itu, maka diasumsikan dari 18.000 ekor sapi yang menjadi anggotanya, sebanyak 4.500 ekor di antaranya tidak bisa memproduksi susu," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten Malang memikirkan kondisi peternak yang kehilangan ternaknya yang mati akibat tertular PMK.

Baca juga: Video Viral Seorang Pria Dikeroyok di Kota Malang, Polisi: Pelaku dan Korban Sepertinya Mabuk

Sebab, satu ekor sapi yang sudah bisa menghasilkan susu, harganya bisa mencapai Rp 50 juta.

"Dengan kondisi banyaknya sapi perah yang mati, maka akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com