Salin Artikel

Akibat Wabah PMK, Produksi Susu di Pujon Malang Turun hingga 40 Persen

Padahal, 75 persen mata pencaharian warga Kecamatan Pujon, bergantung kepada peternakan sapi perah.

Berdasarkan catatan Camat Pujon, tercatat jumlah kasus terpapar PMK di Kecamatan Pujon per tanggal 12 Juni sebanyak 7.322 ekor sapi, dari total populasi 23.807.

Salah satu peternak di Desa Pujon Kidul, Sukoco mengeluh dari lima sapi perah yang dimilikinya, kini hanya tinggal satu sapi saja yang bisa memproduksi susu.

"Itupun hasil produksinya menurun. Biasanya kalau normal, satu sapi bisa produksi 10 liter per hari. Sekarang hanya hanya bisa produksi 5 liter per hari," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya, Sukoco mengaku punya enam ekor sapi perah. Sejak wabah PMK, keenam ekor sapi itu mati satu per satu.

"Keenam ekor ini hasil perawatan saya sejak lima tahun lalu. Dulu awalnya hanya satu ekor. Kemudian berkembang sampai enam ekor. Kini empat ekor sudah mati akibat PMK," jelasnya.

Peternak lain asal Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Suwarno juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, produksi susu dari dua ekor sapinya menurun akibat mengalami gejala PMK.

"Biasanya dalam sekali perah, setiap sapi bisa memproduksi susu hingga 35 liter. Namun sejak sakit, hasil perahannya tak pernah lebih dari 15 liter. Saat ini, satu ekor sapi saya tidak bisa diperah, karena sedang hamil," tuturnya melalui pesan singkat, Kamis.

Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon selaku penampung hasil susu warga Kecamatan Pujon mencatat produksi susu di kawasan itu menurun drastis sejak wabah PMK melanda.

Humas Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon, Suyono menyebut, sejak terjadinya wabah PMK, produksi susu di Kecamatan Pujon menurun hingga 40 persen per hari.

"Kalau normal, produksi susu di Kecamatan Pujon bisa 117 ton per hari, saat ini hanya tinggal 70 ton per harinya," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sebelum terjadi wabah PMK, per ekor sapi laktasi bisa menghasilkan susu sebanyak 10 liter per hari.

"Dengan penurunan produktivitas hingga 40 persen itu, maka diasumsikan dari 18.000 ekor sapi yang menjadi anggotanya, sebanyak 4.500 ekor di antaranya tidak bisa memproduksi susu," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten Malang memikirkan kondisi peternak yang kehilangan ternaknya yang mati akibat tertular PMK.

Sebab, satu ekor sapi yang sudah bisa menghasilkan susu, harganya bisa mencapai Rp 50 juta.

"Dengan kondisi banyaknya sapi perah yang mati, maka akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/16/175246578/akibat-wabah-pmk-produksi-susu-di-pujon-malang-turun-hingga-40-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke