Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Ternak Terjangkit PMK di Nganjuk Bertambah Jadi 463 Ekor

Kompas.com - 30/05/2022, 16:25 WIB
Usman Hadi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMAS.com – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, semakin menyebar.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menyebut kasus PMK di Kota Bayu, sebutan Kabupaten Nganjuk, kini ada 463 kasus.

“Total yang sudah kena penyakit PMK itu kurang lebih 463 ekor,” jelas Marhaen kepada wartawan di Pendopo KRT Sosrokoesoemo, Senin (30/5/2022).

Baca juga: 331 Hewan Ternak Terjangkit PMK, 2 Pasar Hewan di Nganjuk Ditutup Sementara

Marhaen menuturkan, kasus PMK di Kota Bayu mayoritas menyerang ternak sapi. Sementara ternak kambing yang terkena wabah PMK ada dua ekor.

“Kambingnya itu satu Sukomoro, dan Rejoso, lainnya sapi semua,” kata dia.

Untuk memutus rantai penyebaran PMK, Pemkab Nganjuk memilih menutup Pasar Sapi Guyangan di Desa Kedondong, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.

Selain itu, Pemkab Nganjuk juga menutup Pasar Sapi Tanjunganom di Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

“Termasuk yang pasar kambing beberapa titik juga kita tutup. Karena apa? Karena ini juga cepat sekali (penyebarannya),” papar Marhaen.

Menurut Marhaen, kasus PMK di Kabupaten Nganjuk terbanyak ada di Kecamatan Gondang dengan 83 kasus, disusul Baron 61 kasus, dan Loceret 48 kasus.

“Ini (kasusnya) ada di 15 kecamatan, yang lima kecamatan alhamdulillah masih free, yang free itu Ngetos, Sawahan, Ngronggot, Kertosono, Lengkong,” kata dia.

Baca juga: Pasutri di Nganjuk Diduga Edarkan Pil Koplo, Sang Istri Mengaku Khilaf

Untuk hewan ternak yang terpapar PMK, lanjut Marhaen, tidak hanya menyerang ternak di peternakan, namun juga ternak yang dimiliki warga.

“Makanya ini dicek terus, kita perkembangan tiap hari ada,” bebernya.

Marhaen meminta warga Nganjuk yang ternaknya terkena PMK untuk segera melapor ke aparat pemerintahan setempat atau ke Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk.

“Pemerintah yang bertanggung jawab. Kontak nanti ke Pak Judi (Kepala Dispertan) boleh, ke dokter hewan Farida juga boleh, atau saya juga bisa,” tutur Marhaen.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Karawang, dan Nganjuk dalam 2 Hari, 24 Nyawa Melayang

Sebelumnya, Kepala Dispertan Kabupaten Nganjuk Judi Ernanto menyebut per Minggu (29/5/2022) kemarin tercatat ada 331 kasus PMK di Kota Bayu.

Judi melanjutkan, data yang disampaikan Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi merupakan data terbaru.

Adapun penutupan sementara pasar hewan sapi di Kabupaten Nganjuk, lanjut Judi, telah dilakukan sejak Kamis (26/5/2022) sampai waktu yang belum ditentukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com