GRESIK, KOMPAS.com - Penghuni enam rumah yang berada di Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur mengku terisolasi setelah akses jalan menuju tempat tinggal mereka ditutup dengan seng.
Pemasangan seng tersebut diduga dilakukan oleh orang yang menyatakan diri sebagai pemilik lahan.
Penutupan akses jalan sudah berlangsung sekitar satu bulan, atau tepatnya sejak 21 April 2022.
Tidak hanya dipagari, namun juga terpasang pula banner bertuliskan 'Tanah ini milik Alm Bpk Nur Salim (bpk Muntarib)' .
Baca juga: Banjir Rob yang Sempat Rendam Ratusan Rumah di Gresik Surut, Warga Diimbau Waspada
Suparman (54) salah seorang penghuni dari enam rumah yang merasa aksesnya ditutup mengatakan, dirinya dan juga para penghuni yang lain merasa kesulitan untuk bisa keluar masuk.
Sehingga, Suparman dan penghuni enam rumah lainnya merasa seperti terisolasi.
"Jadi lebih jauh, memutar lebih jauh," ujar Suparman, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Dugaan Pungutan Rp 900.000 Saat Pelantikan Kades, Kejari Gresik Turun Tangan
Salah seorang warga, Lumaji mengatakan, sepengetahuan dirinya akses jalan yang ditutup dengan seng tersebut merupakan tanah negara dan bukan milik perorangan.
Lumaji mengetahui hal tersebut, lantaran sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Desa Cangkir.
"Saat saya menjabat (sebagai kades) tanah ini (akses jalan yang ditutup) tidak masuk di buku letter C desa. Karena statusnya jalan desa, jadi tidak mungkin punya warga," kata Lumaji.
Baca juga: Tepergok Hendak Curi Barang Jemaah Masjid, Maling di Gresik Diamuk Warga