Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK, Apa yang Harus Dilakukan Peternak? Ini Penjelasan DKPP Sumenep

Kompas.com - 13/05/2022, 10:29 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memantau hewan ternak di rumah-rumah warga, imbas wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Selain memantau langsung kesehatan hewan ternak yang dipelihara warga, mereka juga memberikan edukasi soal PMK hingga cara mencegahnya.

“Kami melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang PMK kepada peternak, salah satunya di Desa Batudinding Kecamatan Gapura, untuk bersama-sama mencegah virus PMK yang menyerang hewan ternak di beberapa wilayah di Jawa Timur agar tidak masuk ke Kabupaten Sumenep,” kata Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, Jumat (12/5/2022).

Baca juga: 328 Calon Jemaah Haji Asal Sumenep Berangkat Tahun Ini, Jemaah Diminta Lunasi Pembayaran

Apa yang harus dilakukan peternak?

Arif menjelaskan, pihaknya meminta agar peternak memeriksa kondisi kesehatan fisik hewan ternaknya.

Selain itu, peternak diharapkan senantiasa menjaga kebersihan kandang, pakan, dan vitamin, sehingga tidak mudah terpapar virus PMK.

Baca juga: Pedagang Sapi di Sumenep Terancam Rugi Imbas Akses Keluar Masuk Hewan Ternak Ditutup

Peternak yang mendapati hewannya mengalami gejala PMK diminta segera melapor ke DKPP Kabupaten Sumenep.

Gejala PMK yang disebut Arif, di antaranya seperti demam tinggi 39-41 derajat Celsius, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.

"Terus gejala lainnya seperti luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar dan napas cepat," kata dia.

Baca juga: Gempa M 3,9 Guncang Sumenep, BPBD: Tak Ada Dampak Kerugian dan Kerusakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com