Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.953 Tenaga Kontrak di Lumajang Tak Terima THR, Kepala BKD: Hanya PNS, CPNS, dan PPPK

Kompas.com - 25/04/2022, 17:13 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 6.953 tenaga kontrak di Lumajang dipastikan tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Padahal, THR selalu ditunggu semua kalangan pekerja.

Tak hanya pegawai negeri, pegawai kontrak di lingkungan pemerintahan dan instansi pendidikan juga mengharapkan THR.

Baca juga: Wisata Pantai Bambang Lumajang Dipenuhi Sampah Bawaan Banjir Lahar Semeru

Dari 6.953 tenaga kontrak di Lumajang, 3.062 orang di antaranya merupakan guru honorer dan 730 tenaga kesehatan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lumajang Akhmad Taufik mengatakan, yang berhak mendapatkan THR hanya PNS, CPNS dan PPPK.

"Yang dapat hanya PNS, CPNS, dan PPPK, kalau yang honorer kan mereka sebagai tenaga kontrak bulanan, jadi tidak masuk list kepegawaian," kata Taufik melalui sambungan telepon, Senin (25/4/2022).

Taufik menambahkan, pemerintah daerah tidak bisa memaksa memberikan THR kepada tenaga kontrak.

Sebab, menurut Taufik, tak ada payung hukum yang mewajibkan pemberian THR kepada tenaga kontrak.

"Kalau kami berikan THR kepada para pegawai kontrak ya tambah salah karena memang aturannya tidak memperbolehkan malah bisa jadi temuan BPK," jelas Taufik.

Saat disinggung mengenai PP Nomor 16 Tahun 2022, Taufik mengatakan, hal tersebut tidak paten harus diikuti oleh daerah karena kemampuan keuangan setiap daerah berbeda.

"Kalau di pusat memang iya seperti itu, tapi di daerah dikembalikan lagi kepada kemampuan keuangan daerah dan dilihat lagi sudah ada anggarannya atau belum di APBD," terangnya.

Baca juga: Emak-emak di Lumajang Antre Berjam-jam di Bawah Terik Matahari demi Minyak Goreng Murah

Namun begitu, secara informal perangkat daerah yang merasa mempunyai rezeki lebih diperkenankan untuk memberikan THR semampunya kepada pegawai kontrak.

"Kalau secara informal diperbolehkan contoh saya ada rezeki lebih mau memberikan sarung ke teman-teman honorer enggak masalah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Camat soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember: Tidak Seperti Itu

Camat soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember: Tidak Seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com