LUMAJANG, KOMPAS.com - Suasana kumuh terlihat di Pantai Bambang, Desa Bagu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin (25/4/2022) usai beberapa hari diterpa banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Pantai yang menjadi muara dari sungai-sungai yang dialiri lahar dingin Semeru itu dipenuhi tumpukan sampah berupa ranting, dahan, batang kayu, dan bambu yang hampir menutupi hamparan pasir pantai.
Sutris, salah satu penjual di lokasi wisata Pantai Bambang mengaku kaget dengan adanya sampah yang muncul secara tiba-tiba.
Baca juga: Emak-emak di Lumajang Antre Berjam-jam di Bawah Terik Matahari demi Minyak Goreng Murah
Ia mengaku baru menyadari sampah yang berserakan itu merupakan limbah yang terbawa banjir lahar dingin setelah melihat siaran TV.
"Awalnya ya kaget, tapi setelah lihat TV ternyata habis ada banjir lahar di atas," kata Sutris di warungnya, Senin.
Sutris menuturkan, hampir setiap hari warga sekitar berdatangan untuk mengambil kayu, serabut kelapa dan sampah lain yang bisa digunakan untuk kayu bakar.
Namun, banyaknya sampah dan terus bertambahnya debit sampah saat terjadi banjir lahar tidak mampu diangkut semua oleh warga.
"Ya gimana, kalau setiap ada banjir di atas, di sini langsung menumpuk lagi, padahal warga sering membersihkan untuk dijadikan kayu bakar di rumahnya," tambahnya.
Baca juga: Warga Pasirian Lumajang Temukan Amunisi Berkaliber Besar di Pantai Bambang
Bertumpuknya sampah di Pantai Bambang membuat para penjual khawatir sepi pengunjung saat Lebaran lantaran kondisinya yang nampak kumuh.
Salah satunya Mauris yang juga berjualan di lokasi wisata Pantai Bambang. Ia resah dengan keberadaan sampah yang berserakan tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk membersihkan sampah yang ada agar saat libur Lebaran nanti tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.
Sebab, Pantai Bambang merupakan salah satu destinasi wisata yang kerap menjadi tujuan wisatawan saat hari libur khususnya hari raya Idul Fitri.
"Harusnya segera ditangani, masa iya nanti pengunjung disuguhkan pemandangan kumuh kayak gini," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.