MADIUN, KOMPAS.com- Seorang eks juru parkir (jukir) Pasar Sleko, Kota Madiun, Jawa Timur berinisial K masuk ke bangsal pasien sakit jiwa RSUD Soeroto Ngawi.
Penyebabnya diduga karena pria yang sudah berkeluarga itu depresi usai diberhentikan sebagai juru parkir setelah Pemerintah Kota Madiun menerapkan pengelolaan parkir di Pasar Sleko dengan sistem parkir elektronik (e-Parkir).
Pendamping eks jukir Pasar Sleko Kota Madiun, Aris Budiono yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan eks jukir berinisial K depresi setelah kehilangan pekerjaan sebagai juru parkir di Pasar Sleko.
“Iya yang bersangkutan depresi dan dirawat di RSUD Soeroto Ngawi. Dia itu mikir berat. Kamis malam lalu orangtuanya disuruh duduk, istrinya disuruh duduk kemudian dia mimpin rapat masalah parkir," kata Aris, Jumat (8/4/2022).
"Kalau mengamuk enggak. Hanya mengomel sendiri seperti memimpin rapat terkait parkir,” lanjutnya.
Lantaran khawatir depresi semakin menjadi, keluarga membawa K ke rumah sakit Soeroto Ngawi. Pasalnya rumah sakit di Madiun tidak ada yang memiliki ruang khusus perawatan pasien jiwa.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Madiun Hari Ini, 8 April 2022
Aris mengatakan K bersama belasan jukir lainnya sudah berhenti sebagai juru parkir di Pasar Sleko Kota Madiun sejak tiga bulan lalu.
Pria tersebut diberhentikan sejak Pemkot Madiun memberlakukan sistem parkir elektronik di Pasar Sleko.
Baca juga: Tarif Tol Surabaya - Madiun Terbaru 2022