Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Wabup Pamekasan Diwarnai Demo Penolakan Calon yang Diduga Pernah Berurusan dengan KPK

Kompas.com - 28/03/2022, 12:05 WIB
Taufiqurrahman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sidang paripurna DPRD Pamekasan dengan agenda pemilihan Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dan pemuda Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (28/3/2022).

Aksi unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap salah satu calon, Fattah Jasin, yang diduga memiliki rekam jejak buruk karena tersandung kasus korupsi. 

 

Aksi tersebut digelar di depan SMKN 2 Pamekasan karena polisi memblokade akses jalan menuju kantor DPRD Pamekasan.

Baca juga: Tebing Bukit Kasangkah Pamekasan Longsor, Akses Jalan Tertutup

Sebagai bentuk protes, massa kemudian membakar ban bekas di depan SMKN 2 Pamekasan.

Kordinator Aksi Ahmad Faesol mengatakan, sejak empat hari lalu pemberitahuan aksi sudah disampaikan ke Polres Pamekasan bahwa tempat aksi di depan kantor DPRD Pamekasan.

Namun hari ini semua akses jalan menuju kantor DPRD Pamekasan ditutup. Akibatnya, aspirasi yang akan disampaikan ke 45 anggota DPRD Pamekasan terhambat.

"Aspirasi kami menolak Fattah Jasin calon wabup Pamekasan yang akan dipilih hari ini oleh 45 anggota DPRD Pamekasan dengan berbagai argumentasi yang rasional," kata Faesol dalam orasinya, Senin.

Menurut Faesol, Fattah merupakan sosok imigran politik asal Surabaya yang direkomendasikan oleh partai pengusung untuk menggantikan almarhum Raja'e yang meninggal pada akhir Desember 2020 karena covid-19.

Baca juga: Dianggap Tak Serius, Satu Nama Dicoret dari Daftar Kandidat Calon Wabup Pamekasan

 

Fattah dianggap tidak pantas menduduki jabatan wabup Pamekasan karena masih banyak tokoh asal Pamekasan yang lebih layak.

"Partai pengusung Fattah Jasin telah dibutakan karena mengasingkan tokoh asli Pamekasan yang lebih layak. Partai pengusung lebih memilih imigran politik," ujarnya.

Selain itu, imbuh Faesol, Fattah Jasin dinilai memiliki track record jelek karena diduga pernah tersandung kasus korupsi yang melibatkan mantan Bupati Tulungagung Jawa Timur, Syahri Mulyono.

Fattah juga pernah menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi tersebut.

"Rumahnya juga pernah digeledah KPK dalam kasus korupsi Bupati Tulungagung. Ada satu koper barang penting yang dibawa dari rumahnya oleh KPK," ungkap Faesol.

Faktor lainnya, lanjut Faesol, Fattah ditolak karena dianggap sebagai politikus gagal saat mencalonkan diri sebagai Bupati Sumenep tahun 2020.

Baca juga: Warga Bawa Senjata Tajam dan Rusak Balai Desa di Pamekasan, Begini Kronologinya

 

Kegagalan itu menandakan bahwa Fattah ditolak oleh orang Sumenep yang tak lain adalah daerah kelahiran Fattah sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com