Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Korban Tergiur Bermain "Trading" walau Rugi, Psikolog Sebut Bisa Bikin Kecanduan

Kompas.com - 15/03/2022, 16:01 WIB
Rachmawati

Penulis

KOMPAS.com - VA, warga Medan, Sumatera Utara, melapor ke Polda Sumut pada Senin (14/3/2022) sore karena menjadi korban trading Binomo dan Quotex.

Ia mengaku ikut dua aplikasi tersebut sejak Agustus 2021 hingga Februari 2022. Selama tujuh bulan, ia hanya menang sekali, yakni sebesar Rp 1 juta.

Sedangkan kerugian yang ia terima mencapai Rp 250 juta saat trading bareng.

Menurut VA, deposit yang pertama ia kirim adalah sebesar Rp 14 juta. Bahkan dalam satu hari, ia pernah mengirimkan deposit sebesar Rp 43 juta.

Baca juga: Afiliator Binomo Pernah Loss Saat Trading, Berdalih karena Hari Sudah Sore dan Sinyal Jelek

VA bercerita, akibat aplikasi tersebut, ia kehilangan tabungan, mobil, dan terpaksa menutup rumah makan miliknya yang sudah ia jalankan sejak tahun 2011.

Ia juga bercerita nyaris bercerai dengan istrinya karena keluarganya baru tahu setelah VA menjual mobil Ford Everest.

VA menuturkan, dirinya tertarik ikut Binomo dan Quotex usai menonton video seorang afiliator, J alias NW, di YouTube dan TikTok.

Baca juga: Apa yang Membuat Masyarakat Tergiur Bermain Binomo?

Psikolog: bisa buat kecanduan

Betty Kumala Febriawati, pengurus Forum Komunikasi Psikolog Rumah Sakit Se-Indonesia, mengatakan, para korban trading bisa mengalami pathological gambling.

Ia menjelaskan, pathological gambling adalah perjudian yang terus-menerus dan berulang yang mengganggu fungsi pribadi.

Akibatnya, mereka tidak mampu mengendalikan diri untuk berhenti berjudi.

"Jadi ada ketagihan dan mereka tak mampu menahan dorongan. Gambling addiction. Mereka merasakan sensasi tersendiri saat menunggu menang atau tidak," kata Betty saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Uang Ratusan Juta Rupiah Lenyap, Mobil Dijual, Kenapa Korban Binomo Masih Mau Terus Bermain?

Pada saat mengalami gambling addiction, mereka tak bisa lagi berpikir logis dan tak bisa mempertimbangkan untung rugi.

"Jadi para pelaku judi atau trading dan sejenisnya ini bukan hanya sekadar untuk mencari keuntungan dan kesenangan. Tapi sensasinya itu yang dicari. Ini juga dipengaruhi hormon endorfin yang memicu kebahagian." ungkap pengurus Asosiasi Psikolog Forensik perwakilan Jawa Timur itu.

Menurutnya, jika mengalami kecanduan berjudi, area otak yang disebut neurotransmitter mungkin terlalu aktif. Wilayah hiperaktif ini yang nantinya akan menyebabkan pemikiran yang menyimpang.

Ia juga menjelaskan, respons perjudian sama seperti otak yang merespons kecanduan alkohol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com