Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan KA Vs 2 Truk di Lamongan, Palang Pintu Perlintasan Diduga Terlambat Ditutup

Kompas.com - 09/03/2022, 16:08 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kereta api ekonomi jurusan Surabaya-Cepu terlibat kecelakaan dengan dua truk di perlintasan sebidang antara Stasiun Surabayan dan Stasiun Lamongan, tepatnya di perlintasan 317 di sebelah barat Terminal Lamongan, Rabu (9/3/2022) pagi.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan polisi, penjaga pintu perlintasan diduga terlambat menutup palang.

Baca juga: 2 Truk Tertabrak Kereta Api di Lamongan, Masinis Terluka, Lokomotif Ringsek

Sehingga, kendaraan tetap melaju, meski kereta api sudah berada dalam jarak cukup dekat.

"Memang benar, ada faktor kelalaian dari penjaga yang terlambat dalam melakukan penutupan palang pintu, sehingga kemudian menyebabkan tabrakan terjadi," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Iptu Anang Purwo, saat dihubungi, Rabu.

Anang menjelaskan, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, tiga orang mengalami luka, yakni masinis kereta api Muhammad Mualim, asisten masinis Lustiono, dan seorang penumpang truk bernama Rofifin.

Kereta api itu sempat menabrak truk Colt Diesel dengan nomor polisi K 8438 Y yang dikendarai M Bachtiar Novendi yang membawa penumpang Rofifin. Mereka warga Kecamatan Plumpang, Tuban.

Lalu, kereta api menabrak truk boks dengan nomor polisi S 9829 NF yang dikendarai Imam Subeki (42), warga Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Salah seorang saksi di lokasi kecelakaan, Jinawar mengatakan, bel peringatan kedatangan kereta api terlambat berbunyi.

"Itu tadi bunyi bel peringatannya terlambat, palang pintu belum menutup, kereta sudah lewat dan kemudian menabrak truk yang terlanjur melintas," kata Jinawar.

Baca juga: Tabrakan KA Vs 2 Truk di Lamongan, 3 Orang Alami Luka

Saat dikonfirmasi mengenai dugaan kelalaian penjaga palang pintu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Luqman Arif menyerahkan penyelidikan kecelakaan itu kepada polisi.

"Prioritas kami adalah proses penormalan jalur kereta api, dan alhamdulillah jam (pukul) 12.21 WIB tadi jalur hilir yang sempat tidak bisa dilewati, akhirnya sudah bisa kembali dilalui kereta api meski dengan kecepatan terbatas, 40 kilometer per jam. Sementara itu (faktor kelalaian penjaga) kan kewenangan penyidik," ucap Luqman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com