KEDIRI, KOMPAS.com - Motif yang melatarbelakangi peristiwa pembacokan terhadap 10 korban di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih menjadi teka-teki.
Pasalnya, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Riyanto (34), pelaku dalam peristiwa itu.
"(Pelaku) belum bisa diperiksa," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Polisi Rizkika Atmada Putra, Rabu (9/3/2022).
Rizkika mengatakan, pihaknya belum bisa memeriksa pelaku karena kondisi psikisnya yang masih labil. Sebab, Riyanto kerap diam dengan ekspresi pandangan mata yang kosong.
"Bukan bungkam, tapi diem. Pandangan matanya kosong. Tapi untuk makan minum mau," lanjutnya.
Sejauh ini, pihaknya masih terus melakukan pendekatan terhadap pelaku. Termasuk dengan membawanya ke ahli jiwa untuk memastikan kondisinya itu.
Pemeriksaan psikiater sendiri, menurut Rizkika, sudah dijadwalkan akan berlangsung pada Jumat depan di RS Bhayangkara Kota Kediri.
Baca juga: Cerita Kasianto, Korban Pembacokan Sadis di Kediri, Sempat Tak Tahu Istrinya Tewas
Sementara untuk saksi, sejauh ini sudah ada enam orang yang dimintai keterangan, termasuk istri dari Riyanto.
"Tapi untuk keterangan tersangka belum kita dapatkan." katanya.
Kondisi korban luka
Sementara itu, sejumlah korban luka yang menjalani perawatan akibat pembacokan itu sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaiknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.