Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Cagar Budaya di Situs Watu Gilang Kediri Dirusak, Diduga Dipukul Benda Tumpul hingga Pecah

Kompas.com - 14/02/2022, 13:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Masyarakat Dusun Pucung, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sedang resah dan berduka.

Salah satu aset sejarah dan budaya berupa benda purbakala di desa mereka dirusak orang tidak bertanggung jawab.

Perusakan benda purbakala berupa ambang pintu yang berukuran panjang 178 centimeter (cm), panjang bawah 120 cm, lebar 54 cm, serta tinggi 29 cm, itu diketahui pada Senin (6/2/2022)

Ambang pintu berbahan batu andesit itu berangka tahun 1055 Saka, yakni dari masa Kerajaan Kediri masa pemerintahan Raja Bameswara.

Perusakan itu diduga dilakukan dengan benda tumpul. Akibatnya, benda purbakala itu pecah menjadi tiga bagian dan mengelupas pada bagian permukaan.

Bahkan pelaku diduga berniat menghilangkan benda purbakala dengan membuang pecahannya, tetapi berhasil ditemukan warga.

Kepala Desa Jambean Hari Amin mengatakan, benda purbakala itu sudah ada di desa sebagai peninggalan nenek moyangnya dan hingga kini menjadi ikon desa.

"Istilahnya barang berharga peninggalan sejarah dan budaya kok ada yang merusak, ya jelas resah," ujar Hari pada Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Baca juga: Sebuah Minibus Ditabrak Kereta Api di Kediri, 4 Orang Terluka

Menurutnya, pemerintah desa telah berinisiatif membeli lahan lokasi benda purbakala itu seja 2017. Hal itu dilakukan untuk mempermudah perawatan benda tersebut.

Lokasi yang awalnya berada di tengah sawah itu mulai dibangun dan dibuatkan akses jalan yang cukup untuk kendaraan roda empat.

Dan selama ini, lokasi benda yang dikenal dengan nama Situs Watu Gilang itu telah banyak menyedot kunjungan dari masyarakat dari berbagai wilayah.

Pada lokasi situs itu, selain ada batu peninggalan Raja Bameswara juga terdapat satu batu ambang pintu lagi. Batu ini berangka tahun 1148 Saka atau masa Ken Angrok, Raja Tumapel.

Hanya saja pengamanannya memang masih kurang. Selain belum ada juru kunci, tembok pagar pengaman yang ada belum memadai sehingga lokasinya masih relatif terbuka.

Perusakan Kedua

Kades Hari mengungkapkan, perusakan yang terjadi pada situs itu bukan kasus pertama. Sekitar dua tahun lalu, benda purbakala di situs itu juga dirusak tangan jahil.

"Waktu itu posisi batunya dibalik," Hari menambahkan.

Meski demikian, Hari enggan berspekulasi perihal pelaku maupun motif dari perusakan itu. Dia menyerahkannya pada pihak berwajib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com