Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 ASN Aktif Huni Rusunawa, Pemkot Surabaya: Seharusnya Mereka Tidak Masuk Data MBR

Kompas.com - 07/02/2022, 21:34 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad akhirnya angkat bicara soal temuan aparatur sipil negara (ASN) menghuni rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya.

Temuan ASN dan warga mampu menempati rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya itu disampaikan sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya.

Irvan menyampakan, DPRKPP Kota Surabaya sudah melakukan pendataan ulang kepada penghuni rusunawa.

"Sudah kami lakukan verifikasi ulang terhadap penghuni rusun dan melakukan evaluasi," kata Irvan di Surabaya, Senin (7/2/2022).

Pemkot, kata Irvan, sedang memperbaiki manajemen hingga menciptakan aplikasi untuk mendata seluruh penghuni rusun di Surabaya.

Menurut Irvan, proses pendataan dan verifikasi ulang sudah dilakukan mulai Januari 2022 hingga saat ini.

Baca juga: Ada ASN dan Masyarakat Mampu Tinggal di Rusunawa, DPRD Surabaya Minta Penghuni Didata Ulang

Hasilnya, memang ditemukan ada beberapa penyimpangan soal penghuni rusun itu.

Di antaranya penghuni yang tidak masuk ke dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), padahal jika sesuai Peraturan Daerah (Perda), peruntukan rusun itu untuk MBR.

Ketika ada temuan dari dewan bahwa ada penghuni rusun dari ASN, Irvan juga tidak menyangkalnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat 87 ASN yang masih menghuni rusun, terdiri dari 65 ASN aktif dan 22 pensiunan ASN.

"Tentunya, penanganannya berbeda-beda antara ASN yang masih aktif dan pensiunan, masih kita kaji lebih lanjut. Namun yang pasti, kalau ASN aktif tidak akan masuk ke dalam data MBR," jelas Irvan.

Irvan juga tak mengelak ketika ditanya soal penghuni rusun memiliki mobil. Ia juga memastikan akan memverifikasi setiap penghuni rusun yang membawa mobil itu.

"Seharusnya, di rusun yang penghuninya MBR, tidak mungkin membawa mobil, karena juga tidak ada parkir untuk mobil, makanya kita verifkasi lebih lanjut," tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com