SUMENEP, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, telah memetakan potensi kerawanan bencana di wilayahnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, tercatat 162 desa dan kelurahan teridentifikasi memiliki kerawanan bencana, yang mencakup banjir, kekeringan, dan gelombang pasang.
Dari total desa yang terdata, tingkat risiko bencana bervariasi.
Sebanyak 18 desa masuk dalam kategori kerawanan tinggi yang memerlukan prioritas penanganan.
Baca juga: Eksekusi Kebiri Kimia Pengasuh Ponpes di Sumenep Tunggu Pidana 20 Tahun Bui Selesai
Sementara itu, 58 desa berada dalam kategori kerawanan sedang dan 86 desa lainnya teridentifikasi dengan risiko rendah.
"Ancaman bencana hidrometeorologi masih mendominasi peta kerawanan di kabupaten ini," kata Abd Kadir, Sekretaris BPBD Sumenep, Rabu (10/12/2025).
Di wilayah daratan, Kadir menjelaskan bahwa ancaman banjir dan banjir rob terus membayangi sejumlah titik vital.
Desa Gersik Putih di Kecamatan Gapura, misalnya, mencatatkan risiko tinggi akibat kombinasi ancaman banjir rob, gelombang pasang, dan angin kencang.
Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Kalianget, di mana Desa Pinggir Papas dan Karanganyar masuk dalam zona merah atau kerawanan tinggi dengan ancaman utama angin puting beliung.
"Sementara di wilayah perkotaan, seperti Pabian dan Marengan Daya, memiliki risiko sedang terhadap banjir," tambahnya.
Di sisi lain, di wilayah kepulauan, karakteristik ancaman bencana berbeda.
Di kepulauan Masalembu, Raas, Gayam, dan Sapeken, ancaman gelombang pasang dan angin kencang menjadi masalah serius bagi warga pesisir.
Potensi kebakaran hutan juga terdeteksi di wilayah kepulauan yang masih memiliki tutupan lahan luas.
Data BPBD Sumenep menunjukkan bahwa Kecamatan Arjasa dan Kangayan (Pulau Kangean) memiliki sejumlah desa dengan status risiko rendah hingga sedang.
"Kecamatan Batuputih dan Batang-Batang menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang daftar desa rawan kekeringan," terang Kadir.
Baca juga: Upaya 3,5 Jam, Damkar Sumenep Lepaskan 9 Cincin di Jemari ODGJ
Beberapa desa seperti Badur, Gedang-Gedang, dan Bantelan di Kecamatan Batuputih berstatus rawan tinggi terhadap kekeringan.
"Harapannya, pemetaan ini menjadi acuan mitigasi bencana yang lebih terarah bagi kami (pemerintah) dan masyarakat setempat," ungkap Kadir.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang