PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Sebuah pesan rekaman suara berisi curhatan seorang pelajar SMP asal Sleman, Yogyakarta, terkait pengalaman kurang menyenangkan selama berwisata ke Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, beredar di media sosial.
Dalam rekaman suara tersebut, pelajar SMP tersebut mengaku dipalak oleh sopir jip Bromo yang mengantarnya saat berwisata di destinasi wisata tersebut.
Menurut pengakuan pelajar SMP itu, sopir jip yang belakangan diketahui merupakan warga Kabupaten Probolinggo, meminta uang rokok sebesar Rp 10.000 per orang.
Baca juga: Meski Semeru Erupsi, Wisata Gunung Bromo Tetap Dibuka untuk Umum
Namun, pelajar SMP itu hanya memberikan Rp 25.000 sebagai uang tip. Jip yang mereka tumpangi bersama rombongan jip lain.
Tidak hanya itu, mereka juga mengaku merasa pusing dan mual saat melakukan perjalanan naik jip yang dikendarai oleh sopir yang memalak tersebut.
Bahkan, wisatawan SMP tersebut diingatkan agar tidak sampai muntah karena bau muntah tidak disukai oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Baca juga: Operasi Zebra Semeru 2025: Polres Pasuruan Lakukan Ramp Check Hardtop di Kawasan Wisata Gunung Bromo
Mengetahui ada penumpang yang mual dan pusing, si sopir malan semakin menginjak gas saat jalur menikung. Membuat penumpang pelajar SMP semakin mual dan pusing.
"Kami tidak boleh turun dari jip sebelum memberikan uang rokok. Teman-teman di jip lain turun shalat subuh, kami tidak turun karena si sopir menagih-nagih uang rokok terus. Akhirnya satu orang pelajar saja yang ngasih uang rokok Rp 25.000. Kami ada di jip nomor 13," kata pelajar SMP tersebut di dalam rekaman suara.
Pihak Kepolisian pun langsung turun tangan. Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif menyatakan, dirinya sangat menentang keras adanya praktik pemalakan tersebut.
Latif menegaskan tindakan tersebut menodai citra destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo.
"Saya menentang keras pemalakan tersebut karena menodai citra destinasi wisata dan pelaku jasa wisata di Kabupaten Probolinggo," ujar Latif saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/12/2025).
Latif berharap ke depan tidak ada lagi oknum-oknum sopir jip yang melakukan perbuatan tidak terpuji seperti itu. Menurutnya, hal ini sangat merusak nama baik para pelaku jasa wisata di Gunung Bromo yang merupakan destinasi wisata kelas dunia.
Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif menentang keras pemalakan oleh oknum sopir jip kepada wisatawan pelajar SMP saat berwisata di Bromo. Pihaknya akan menggandeng Polsek hingga ke tingkat Polres untuk melakukan upaya penindakan.
Selain itu, Polres Probolinggo juga akan melakukan langkah mitigasi bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo, termasuk Satpol PP dan Badan Kesbangpol, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala membenarkan kejadian itu. Peristiwa pemalakan itu terjadi pada Rabu (3/12/2025).
Ardhi mengungkapkan, pihaknya bergerak cepat menelusuri keberadaan sopir jip yang dikeluhkan setelah rekaman suara menyebar.
Polisi pun melakukan penelusuran terhadap travel dan pemilik jip tersebut agar tidak menimbulkan kehebohan di masyarakat.
Baca juga: Operasi Zebra Semeru 2025: Polres Pasuruan Lakukan Ramp Check Hardtop di Kawasan Wisata Gunung Bromo
Untuk menghindari kegaduhan, polisi kemudian merilis video klarifikasi dari sopir yang bersangkutan. Sang sopir mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf.
Dalam video klarifikasi tersebut, sopir mengaku bahwa dari permintaan uang rokok Rp 10.000 per orang, hanya diberi Rp 25.000 dari para penumpang wisatawan SMP tersebut.
Sopir itu tercatat sebagai warga Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Sementara itu, pihak kepolisian belum memiliki nomor kontak guru dan siswa SMP yang menjadi korban pemalakan. Untuk meminta maaf langsung ke korban, pihak sopir kesulitan karena siswa SMP itu berasal dari Sleman, Yogyakarta.
Ardhi menghimbau agar seluruh pelaku jasa wisata di kawasan Gunung Bromo tidak mengulangi perbuatan serupa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang