Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lumajang Pastikan Ratusan Warga Terdampak Erupsi Semeru Sudah Terima Hunian Sejak 2022

Kompas.com, 1 Desember 2025, 20:23 WIB
Miftahul Huda,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memastikan bahwa ratusan warga terdampak erupsi Gunung Semeru sudah menerima hunian tetap sejak 2022.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lumajang, terdapat 246 rumah yang terdampak erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025. Namun, dari jumlah tersebut hanya 22 rumah yang dinyatakan rusak.

Selebihnya, sebanyak 224 rumah tidak dinyatakan rusak karena penghuninya sudah dipindahkan ke hunian tetap bumi semeru damai (BSD) Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono mengatakan, warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang kembali terdampak erupsi Gunung Semeru sudah menerima hunian tetap di BSD Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, sejak 2022.

Baca juga: Penambangan Pasir di Lumajang Kembali Dibuka Pascaerupsi Gunung Semeru

Namun, secara jumlah jiwa, Agus mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penghitungan.

Pasalnya, identitas warga sudah dipindahkan ke Kecamatan Candipuro dan tidak mengetahui pasti berapa warga yang kembali ke kawasan zona merah.

"Kalau rumah secara ketentuan akibat erupsi 2021 sudah tidak ada, karena mereka sudah kita pindahkan ke BSD, jadi di catatan kami sudah tidak ada rumah," kata Agus pada Senin (1/12/2025).

"Hanya ada beberapa yang di bawah itu karena dulu tidak terdampak jadi belum kita pindahkan ke BSD," ujarnya lagi.

Agus menjelaskan, pascaerupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, pemerintah telah membangun lebih dari 1.900 unit rumah di Kecamatan Candipuro, untuk warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III atau zona merah.

Baca juga: Korban Luka Bakar Erupsi Gunung Semeru Sudah Boleh Pulang

Rumah tersebut juga termasuk untuk warga permukiman di Dusun Sumbersari yang saat ini mengalami dampak paling parah.

Hunian lama di kawasan zona merah diputuskan pemerintah tidak boleh lagi dijadikan tempat tinggal oleh warga.

Namun, pemerintah tetap membolehkan warga beraktivitas di siang hari untuk bekerja di Desa Sumbersari.

"Tidak boleh ditinggali tapi boleh dijadikan tempat usaha, karena ladang mereka di sini," pungkasnya.

Turun dari Awas ke Siaga

Terkait erupsi Gunung Semeru, PVMBG menurunkan status dari level IV atau Awas menjadi level III atau Siaga pada Sabtu, 29 November 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Geologi Lana Satria mengatakan, hasil evaluasi terpadu terhadap data pemantauan menunjukkan aktivitas Gunung Api Semeru masih didominasi proses permukaan tanpa indikasi adanya peningkatan suplai magma baru dari kedalaman.

Baca juga: Jarak Terlalu Jauh, Puluhan Siswa Terdampak Erupsi Semeru Pilih Sekolah di Tenda Darurat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau