MADIUN, KOMPAS.com - Beberapa pemilik warung makan di Kota Madiun, Jawa Timur mengakui sangat mustahil bila mereka dapat menjual nasi ayam plus telur dengan harga Rp 10.000.
Pasalnya saat ini harga berbagai komoditi bahan makanan serentak naik di pasaran.
Pemilik Warung Bu Min, Siti Naisah (60) yang berjualan di Kartoharjo-Kota Madiun mengungkapkan bila menjual nasi lauk ayam dan telur dengan harga Rp 10.000 maka dirinya akan merugi banyak.
Terlebih saat ini harga telur dan ayam potong melonjak tajam.
“Harga telur saja sekitar Rp 30.000 per kilogram dan ayam potong berkisar Rp 37.000. Bagaimana mungkin kami bisa menjual nasi ayam plus telur dengan harga Rp 10.000. Sangat tidak mungkin,” kata Siti.
Baca juga: Anggaran Minim dan Cuaca Buruk Hambat Sertifikasi Karyawan MBG Sumenep, Dilatih Daring
Tak hanya harga telur dan ayam yang naik, kata Siti, harga beras medium dan minyak kita di pasaran terus merangkak naik.
Saat ini harga beras medium mencapai Rp 14.000 per kilogram.
Sementara minyak kita per liter sebesar Rp 17.000.
Dengan harga bahan makanan yang cenderung terus naik, Siti menjual sebungkus nasi ayam ditambah sayur dan mie dengan harga Rp 13.000.
Sementara untuk harga Rp 10.000, di warung milik Siti hanya mendapatkan sebungkus nasi telur.
“Kalau nasi telur masih bisa Rp 10.000. Sementara nasi ayam plus telur berkisar Rp 16.000,” ujar Siti.
Baca juga: Rasa MBG Dikeluhkan, Gubernur Riau: Boleh Sampaikan Keluhan, tetapi Jangan ke Medsos
Bagi Siti, melonjaknya berbagai harga bahan makanan menjadikan banyak pemilik warung mengeluh.
Untung yang didapatkan dari sepiring nasi yang dijual pun makin tipis.
Sebenarnya dirinya mencoba mensiasati dengan membeli beras murah SPHP milik pemerintah.
Namun banyak pembeli yang komplain karena nasinya yang dihasilkan cenderung keras.
Baca juga: 20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban