SIDOARJO, KOMPAS.com - Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, memberikan komentar soal usulan pembangunan ulang bangunan ambruk menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebelumnya, sejumlah pihak, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, pada 14 Oktober 2025 mengusulkan agar bangunan tersebut dibangun ulang menggunakan APBN.
Usulan tersebut masih digodok oleh pemerintah, belum ada keputusan resmi dan belum terinci sumber dananya.
Baca juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Serahkan Proses Hukum ke Polisi dan LBH Ansor NU
Merespons hal itu, Ketua alumni sekaligus juru bicara Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, KH Zainal Abidin mengatakan, pihaknya belum mengajukan proposal anggaran kepada pemerintah.
“Kita belum pernah membuat dan mengajukan proposal, walaupun misal ada pihak yang menyampaikan (bantuan APBN) ke media,” kata Zainal kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Baca juga: Sebagian Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Telah Kembali ke Asrama
Pihak Ponpes Al Khoziny dan alumni telah sepakat untuk melanjutkan proses belajar mengajar para santri setelah adanya tragedi mushala ambruk.
“Kami dari alumni dan pihak dalem (keluarga pengasuh) sepakat yang penting kita tetap jalan,” ucapnya.
Perihal bangunan yang ambruk dan terdampak, pihak alumni mengaku siap mengerahkan donasi untuk biaya pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
“Karena alumni kita seluruh dunia, alumni di luar negeri banyak sekali. Sehingga saya yakin masih sangat mungkin kalau hanya untuk membangun itu pelan-pelan minta bantuan alumni untuk donasi,” terangnya.
Meski begitu, pihak Ponpes mengaku terbuka apabila pemerintah akan memberikan bantuan berupa rencana konstruksi bangunan dan tenaga ahli yang profesional.
“Memberikan sumbangan minimal site plan dibantu ditata, kemudian konstruksi standar nasionalnya misal gedung ini untuk ini. Mungkin dibantu gambar atau tenaga ahli untuk penyelesaian gedung,” ungkapnya.
Namun, sementara ini Ponpes Al Khoziny Sidoarjo akan mengandalkan bantuan swadaya dari para alumni.
“Untuk sementara kita upayakan mandiri dari para santri dan alumni yang tersebar di mana-mana itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, mushala Ponpes Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/10/2025) sore.
Berdasarkan analisa tim gabungan, penyebab ambruknya bangunan tersebut dikarenakan kegagalan konstruksi.
Tragedi tersebut telah menelan 63 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Kini, Polda Jatim tengah melakukan penyidikan untuk mengungkap adanya dugaan unsur pidana dalam kejadian tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang