Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potongan Tubuh Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Ibu Korban Syok

Kompas.com, 11 Oktober 2025, 08:25 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Salah satu potongan tubuh yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil diidentifikasi.

Potongan tubuh tersebut diketahui milik Mochamad Haikal Ridwan (14), seorang santri asal Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, M Zainul Qomar mengungkapkan, potongan tubuh tersebut teridentifikasi pada Rabu (8/10/2025). 

Baca juga: Usai Tragedi Ponpes Al Khoziny, Pemkab Bangkalan Akan Data Seluruh Ponpes dan Minta Urus Administrasi

Selanjutnya dibawa pulang serta dimakamkan oleh pihak keluarga di Bangkalan pada Kamis (9/10/2025) pagi.

"Iya betul, satu body part berhasil diidentifikasi merupakan korban asal Kecamatan Labang," jelasnya, Sabtu (11/10/2025).

Qomar menambahkan, ia dan pihak keluarga sebelumnya tidak mendapatkan informasi bahwa jenazah Haikal yang dibawa pada hari Rabu itu merupakan potongan tubuh.

"Apalagi, jenazah telah berada di dalam peti saat dipulangkan," ungkapnya.

Baca juga: Santri Diduga Ikut Ngecor Ponpes Al Khoziny, Pakar Hukum Unair: Pemberi Perintah Bisa Kena Sanksi Hukum

Potongan tubuh yang teridentifikasi tersebut baru diketahui setelah pihaknya menerima rilis dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

Setelah menerima informasi mengenai identifikasi potongan tubuh, pihak keluarga langsung dihubungi melalui sambungan telepon.

Ayah korban terkejut dengan kabar bahwa masih ada potongan tubuh anaknya yang tersisa.

"Orangtuanya kaget mendapatkan kabar itu. Karena di rilis sebelumnya tidak dijelaskan kalau jenazah korban yang Rabu itu body part, baru tahu sekarang," imbuhnya.

Menurut Qomar, potongan tubuh bagian bawah tersebut teridentifikasi melalui Deoxyribonucleic Acid (DNA) jenazah dengan nomor PM 030 yang sebelumnya teridentifikasi sebagai Mochamad Haikal Ridwan.

Setelah potongan tubuh tersebut teridentifikasi, pihak keluarga meminta agar tim mengirimkan ambulans tanpa iring-iringan petugas lain karena ibu korban sangat terkejut dengan berita tersebut.

"Ibu korban sangat shock dan tadi malam pihak keluarga minta agar tidak dikawal supaya tidak terjadi keramaian," pungkasnya.

Sebelumnya, terdapat 15 santri yang menjadi korban dalam insiden ambruknya mushala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, yang berasal dari Kabupaten Bangkalan.

Beberapa di antaranya termasuk Alvan Ibrahimavic (14), Nuruddin (13), Ahmad Rijalul Haq (16), Moh Royhan Mustofa (17), dan Sulaiman Hadi (15).

Belasan santri tersebut diketahui sedang melaksanakan shalat ashar berjamaah di mushala ketika gedung tiga lantai tersebut ambruk dan menimpa mereka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau