LUMAJANG, KOMPAS.com - Pendangkalan dan penyempitan badan air di Danau Ranu Pani, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, semakin mengkhawatirkan.
Dalam 16 tahun terakhir, sedimentasi Danau Ranu Pani mencapai luasan 2,5 hektar.
Kabag Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan, ada beberapa faktor terjadinya pendangkalan di Ranu Pani.
Salah satunya adalah pemanfaatan lahan untuk pertanian secara masif.
Baca juga: Luas Danau Ranu Pani di Lumajang Berkurang Hampir Setengahnya
Padahal, kata Septi, pengoperasian lahan pertanian di lereng gunung harus dilakukan dengan cara khusus karena berisiko merusak lingkungan.
"Intensifikasi pertanian di lereng gunung harus dilakukan dengan hati-hati, karena bisa merusak lingkungan dan membuat solum tanah makin tipis serta rentan erosi saat hujan," kata Septi saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
Baca juga: Jalur Senduro-Ranu Pani Lumajang Akan Tutup Seminggu karena Pengaspalan
Septi menambahkan, masifnya penggunaan lahan di lereng Gunung Semeru untuk pertanian juga memicu penggunaan pestisida yang jumlahnya semakin meningkat seiring dengan jumlah lahan yang ada.
Risikonya, saat musim hujan tiba, residu-residu yang dihasilkan dari pestisida akan turun ke Danau Ranu Pani.
Hal ini menyebabkan, Danau Ranu Pani mudah ditumbuhi alga dan tanaman air lain yang mempermudah terjadinya pendangkalan.
"Intensifikasi pertanian akan berpengaruh terhadap penggunaan pupuk kandang, pestisida, herbisida sintetis yang berlebih," jelas Septi.
"Residu yang menumpuk memicu eutrofikasi, menjadikan Ranu Pani terlalu subur, ditumbuhi alga dan tanaman air secara berlebihan hingga menutupi permukaan dan mempercepat pendangkalan," lanjutnya.
Selain faktor pertanian, Septi juga mengungkapkan bertambahnya rumah di sekitar Ranu Pani juga jadi faktor lain yang menjadikan danau ini mengalami pendangkalan.
Menurut Septi, bertambahnya rumah juga akan menambah limbah rumah tangga yang nantinya akan turun ke Danau Ranu Pani.
"Letak Ranu Pani berada di titik terendah, sehingga saat hujan, air dari permukiman dan lahan pertanian membawa sedimen langsung masuk ke danau," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang