LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Jumat (26/9/2025).
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, dalam 24 jam terakhir atau pada Kamis (25/9/2025) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 85 kali.
Terbaru, Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 09.09 WIB.
Erupsi yang terjadi berupa letusan asap tebal berwarna kelabu yang membumbung setinggi 700 meter di atas puncak kawah jonggring saloko.
Baca juga: Dalam 1 jam, Gunung Semeru Erupsi 2 Kali
Secara visual, terpantau asap letusan tertiup angin dan mengarah ke barat daya atau mengarah ke Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 26 September 2025 pukul 09.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Beruntun Senin Pagi, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, belum ada laporan terkait dampak erupsi yang terjadi pagi tadi.
Menurutnya, dengan status Gunung Semeru yang berada di level II atau waspada, aktivitas letusan-letusan kecil yang terjadi masih dalam skala wajar.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang