“Pastinya lolos Piala Dunia dan saya ingin jadi saksi sejarah itu,” ucap fans Arema dan AS Roma.
Dari nonton di TV, kini doa di depan Kabah
Sementara itu, suporter timnas Indonesia asal Banyuwangi M Ridho Ilyas menempuh perjalanan berbeda.
Ia berangkat ke Arab Saudi memilih solo trip seperti yang pernah dilakukan sebelum-belumnya agar bisa beribadah dengan tenang sebelum menyaksikan Ole Romeney dkk berlaga.
“Setelah kemarin ke Jepang sekarang ke Arab Saudi, pingin menyaksikan langsung sejarah lolosnya negara tercinta ke Piala Dunia 2026, ya sekaligus umroh,” kata pria yang biasa disapa Ilyas itu.
“Di Mekkah 6 hari, Madinah 2 hari. Ya jalan-jalan menikmati suasana kota Mekkah, dzikir, perbanyak ibadah di Masjidil Haram, berdoa buat keluarga di rumah dan timnas Indonesia. Intinya di sini banyak-banyak ibadah di depan Ka'bah,” imbuhnya.
Baca juga: 5 Pilihan Tempat Makan di Jeddah, Ada Ayam Goreng hingga Nasi Mandhi
Ia bercerita, kecintaannya pada timnas Indonesia sudah berakar sejak masa sekolah. Saat duduk di bangku SMA tahun 2008.
Lantaran pada saat itu masih sekolah dan belum berpenghasilan, ia hanya nonton di depan TV.
“Beranjak dewasa bisa kerja, bisa nabung, mulai lah dari situ pingin dukung langsung ke stadion pertama di tahun 2010 zaman Piala AFF."
"Nah akhir ada keinginan kuat untuk away karena butuh dana lumayan, akhirnya semangat nabung dan alhamdulillah bisa tercapai bisa away ke luar negeri,” tuturnya.
Apalagi saat timnas Indonesia lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, ia tidak henti mengikuti langkah timnas Indonesia di setiap putaran.
Baca juga: 5 Wisata di Sekitar Stadion King Abdullah Jeddah, Ada Masjid Terapung
“Dari putaran pertama melawan Brunei di Jakarta, lalu putaran kedua away melawan Vietnam, putaran ketiga away ke Jepang dan putaran keempat ini away ke Arab Saudi," kata Ridho Ilyas.
"Nah di depan Kabah ini berdoa agar bener-bener lolos lewat jalur langit. Semoga lolos bisa away ke USA.”
“Wajib menang, kalau bisa banyak gol biar gak dikacangin wasit dan VAR. Hanya dengan banyak gol cara satu-satunya. Ya minimal saat laga pertama 1-0 Arab, lalu laga kedua 0-0 Irak, pertandingan lain antara Arab 1 vs 1 Irak,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang