SIDOARJO, KOMPAS.com - Proses evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki hari kedelapan.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan bahwa tim SAR gabungan akan memaksimalkan evakuasi selama 24 jam.
“Saat ini operasi tetap kita laksanakan seperti yang terlihat 24 jam kita laksanakan,” kata Syafii di lokasi kejadian, Senin (6/10/2025).
Tim Basarnas belum dapat memastikan kapan proses evakuasi ini akan berakhir berdasarkan hitungan hari. Sebab, Basarnas akan menutup operasi apabila seluruh area benar-benar dinyatakan bersih.
“Kita menyatakan bahwa operasi ini selesai setelah tempat itu yakin mulai dari reruntuhan bisa kita pisahkan dan kita bisa mendeteksi semua,” ungkapnya.
Baca juga: Rafi Meninggal saat Tragedi Ponpes Al Khoziny, Sepekan Sebelum Ultah
SAR gabungan akan berupaya memaksimalkan proses evakuasi pengangkatan runtuhan bangunan selesai pada hari ini.
“Dan pada saat itu kalau memang benar-benar bahwa lokasi sudah bisa kita clear-kan. Saat itu kita dari Basarnas sudah bisa mendeklarasi bahwa operasi yang dilaksanakan oleh Basarnas bisa dinyatakan selesai,” terangnya.
Dari hasil pencarian korban dan evakuasi pengangkatan runtuhan bangunan Ponpes Al Khoziny yang telah berlangsung delapan hari, ada 66 korban meninggal dunia ditemukan.
Pada hari kedelapan, Senin (6/10/2025), jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 13 korban dan dua bagian tubuh.
“Total terdapat 13 korban dan dua body part berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi pada hari ke delapan,” kata Direktur Operasi Basarnas, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo.
Belasan korban meninggal dunia yang ditemukan kemarin satu berada di sektor A3, sisanya di sektor A2. Korban terakhir ditemukan pukil 21.03 WIB yakni bagian tubuh.
“Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” terangnya.
Baca juga: Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
Artinya, berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban yang dievakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
Korban selamat sebanyak 104 orang, sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk tujuh bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
Tragedi ini terjadi karena bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai mushala di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang