SIDOARJO, KOMPAS.com - Petugas yang melakukan evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan akibat ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami gatal-gatal saat bertugas.
“Kita evaluasi di kemarin itu ada beberapa anggota kita yang banyak terserang penyakit kulit gatal-gatal,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
Petugas yang merasakan gatal-gatal salah satunya karena tidak semua dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat di sekitar lokasi.
Baca juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny Picu Peringatan Keras Sekda Jateng soal Izin Bangunan
Budi mengapresiasi koordinasi semua pihak, dukungan pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah daerah (pemda) yang membantu keamanan petugas SAR gabungan selama proses evakuasi berlangsung.
Secara terpisah, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialami petugas juga dikarenakan kondisi lapangan berdebu.
“Karena kita tahu sendiri bahwa posisi ini adalah bangunannya, banyak debu. Kemudian itu kan bisa membuat sakit mata atau pun debu lengket-lengket di tangan,” kata Nanang.
Namun, ia memastikan bahwa penggunaan APD bagi petugas akan meminimalisasi dampak yang lebih signifikan.
“Tapi selama kita menggunakan APD yang lengkap itu enggak terjadi. Sangat meminimalisasi untuk itu,” tuturnya.
Baca juga: Polisi Kumpulkan Sejumlah Barang Bukti dari Runtuhan Ponpes Al Khoziny
Sementara itu, salah satu petugas dari rescue Surabaya, Viki Alex Candra, menyebut bahwa kondisi gatal-gatal yang dialami karena lapangan dipenuhi material kayu, pasir, dan semen.
“Gatal-gatal soalnya keringetan dan reruntuhan material berupa kayu pasir semen dan sebagainya,” terang Viki.
Berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban yang dievakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
Korban selamat sebanyak 104 orang, sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk tujuh bagian tubuh). Semua korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
Tragedi ini berawal dari bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
Baca juga: Tim DVI Identifikasi 8 Kantong Jenazah Berisi 7 Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang