Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

78 Penerima PKH di Pamekasan Dihapus karena Terlibat Judi Online, Berstatus ASN dan di Bawah Umur

Kompas.com, 5 Oktober 2025, 12:45 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 78 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pamekasan dihapus dari daftar penerima bantuan sosial setelah teridentifikasi terlibat dalam aktivitas judi online dan ada yang masih di bawah umur.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, dari total 78 KPM yang dihapus, 47 di antaranya terlibat judi online, 17 KPM terdeteksi masih di bawah umur, dan 15 KPM terdaftar sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Selain itu, terdapat 3 KPM yang mengundurkan diri, 8 KPM yang telah graduasi, dan 2 KPM yang meninggal dunia.

Koordinator PKH Kabupaten Pamekasan, Luman Hakim, mengungkapkan bahwa penghapusan 78 penerima bansos PKH ini sudah dilakukan sejak tahap ketiga pada tahun 2025.

Baca juga: Petugas Verifikasi 45 Penerima Bansos PKH di Lumajang yang Dilaporkan Terindikasi Judol

"Sejak bulan Juli sampai September 2025, 78 orang sudah tidak tercatat sebagai penerima PKH," ujarnya.

Luman menjelaskan bahwa 47 KPM yang terlibat judi online teridentifikasi berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Setelah penghapusan data, pendamping PKH diperintahkan untuk melakukan verifikasi lapangan.

"Hasilnya memang ditemukan ada salah satu keluarga yang menggunakan rekening untuk judi online," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa penerima yang dihapus masih memiliki kesempatan mengajukan sanggahan jika ada fakta berbeda yang ditemukan di lapangan.

Proses sanggahan tersebut harus dibuktikan dengan pernyataan dari ketua RT dan ketua RW setempat, serta ditandatangani yang bersangkutan, pendamping PKH, dan Dinas Sosial.

Baca juga: Bansos 571 Warga Sukabumi Distop, Indikasi Terlibat Judi Online

Saat ini, pihaknya menunggu data terbaru pada triwulan keempat atau tahap IV dan sedang melakukan verifikasi serta validasi hasil temuan dari PPATK.

"Kami juga rutin melakukan sosialisasi. Setiap pendamping dikerahkan untuk mengingatkan PKM agar tidak melanggar ketentuan, salah satunya terlibat judi online," tambah Luman.

Pihaknya mengimbau agar semua penerima manfaat (PLM) lebih berhati-hati, terutama dalam menyerahkan rekening dan KTP kepada orang lain, untuk menghindari penyalahgunaan yang dapat merugikan mereka sebagai penerima bansos.

Data keseluruhan penerima PKH pada tahap ketiga di Kabupaten Pamekasan mencapai kurang lebih 43 ribu KPM.

"Data ini fluktuatif dan berubah setiap tahapnya, sehingga kami belum bisa menyampaikan angka pasti," imbuh Luman Hakim.

Kepala Dinas Sosial Pamekasan, Herman Hidayat Santoso, mengingatkan agar penerima PKH memahami dan memanfaatkan bantuan dengan tepat.

Baca juga: 467 Penerima Bansos di Kota Kediri Dicoret Kemensos karena Terindikasi Judol

"Bantuan ini meringankan beban masyarakat, mengurangi pengeluaran, dan untuk pendidikan serta kesehatan. Sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Herman menegaskan bahwa sangat disayangkan jika bantuan dihapus akibat keterlibatan dalam judi atau pelanggaran lain, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak.

Sebelumnya, PPATK melaporkan bahwa sebanyak 571.410 dari 9,7 juta nomor induk kependudukan (NIK) penerima bansos terindikasi terlibat dalam judi online.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau