Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Naufal dan Cerita Sang Ibu kepada Gubernur Jatim

Kompas.com, 3 Oktober 2025, 16:29 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Jenazah Naufal Takdir Al Bari (19) akhirnya tiba di rumah duka dan dimakamkan pada Jumat (3/10/2025).

Naufal merupakan atlet gimnastik asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang meninggal dunia saat menjalani pemusatan latihan di Rusia.

Rombongan pembawa jenazah tiba di rumah duka, Jalan KH Kholil, Kecamatan/Kabupaten Gresik, sekitar pukul 07.30 WIB.

Selanjutnya, jenazah dishalati di mushala terdekat lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tlogopojok, Kecamatan/Kabupaten Gresik.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Federasi Gimnastik Indonesia Ita Yuliati, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif.

Baca juga: Jenazah Naufal, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia Dimakamkan di Gresik

Hadir pula perwakilan KONI Jawa Timur, KONI Gresik, perwakilan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia, serta beberapa pejabat lain.

Dalam momen tersebut, tampak isak tangis haru mengiringi jenazah Naufal menuju peristirahatan terakhir.

Termasuk Khofifah, yang beberapa kali terlihat mengusap air mata menetes di pipi.

Bahkan ibunda Naufal terlihat sempat harus dibantu seseorang untuk menjauh dari jenazah anaknya, pada saat hendak dibawa mobil ambulans menuju area pemakaman usai dishalati.

"Kami turut berduka atas berpulangnya ananda Naufal Takdir Al Bari bin Hasyim. Tentu semua warga Gresik, Jawa Timur, Indonesia, atlet gimnastik merasa kehilangan," ujar Khofifah kepada awak media, usai prosesi pemakaman, Jumat.

Menurut informasi yang didengar Khofifah, almarhum Naufal merupakan sosok yang baik, sholeh dan bersahabat.

Bahkan sebelum berangkat menjalani pemusatan latihan di Rusia, Naufal sempat mentraktir teman-temannya di Unesa untuk ngopi bareng.

Baca juga: Keluarga Ungkap Sosok Naufal yang Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik yang Berbakat sejak Kecil

"Semua kawan-kawan dan tempat di mana Naufal berproses, dikenal sebagai anak yang baik, anak yang sholeh dan sangat friendly dengan kawan-kawannya."

"Termasuk ada Pak Warek (Wakil Rektor) empat dari Unesa Prof Cahyo yang menyampaikan, sebelum berangkat Naufal juga menyempatkan mengajak kawan-kawannya ngopi bersama, pamit bahwa akan mengikuti bagian dari Pelatnas di Rusia," ungkap Khofifah.

"Dan kebaikan, kebersahajaannya itu, memberikan kesan yang mendalam bagi siapa saja yang pernah berinteraksi dengan Naufal," lanjutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau