Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDIP Hanya Direhabilitasi meski Positif Narkoba Jenis Sabu

Kompas.com, 3 Oktober 2025, 16:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Oknum anggota DPRD Jatim berinisial ABHB dari fraksi PDIP sudah dipastikan positif menggunakan narkoba jenis sabu.

Meski demikian, ABHB hanya direhabilitasi. Polisi berdalih, posisi ABHB dalam kasus itu hanya sebatas saksi terhadap dua tersangka yang sebelumnya ditangkap Satresnarkoba Polres Ngawi.

Hal itu diungkapkan Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon yang dikonfirmasi Jumat (3/10/2025).

Ia mengatakan, posisi ABHB hanya sebatas sebagai saksi untuk menguatkan peran dua tersangka berinisial SA dan HP yang ditangkap terlebih dahulu.

Baca juga: Diungkap, Anggota DPRD Jatim yang Ditangkap Pakai Narkoba di Ngawi asal PDIP

“Kami memanggil dia (ABHB) sebagai saksi yang menguatkan sangkaan pasal tersangka (SA dan HP) yang diamankan (dalam kasus peredaran dan kepemilikan narkoba) pada Minggu (28/9/2025),” kata Charles.

Charles mengatakan, sebelum diperiksa sebagai saksi kasus narkoba, anggota DPRD Jatim itu dilakukan pemeriksaan urine. Hasilnya positif menggunakan narkoba.

“Saat pemeriksaan saksi (kasus narkoba) sudah menjadi prosedural untuk pemeriksaan urine terhadap saksi ABHB. Hasil pemeriksaan tes urine positif."

"Tindak lanjutnya kami serahkan ke BNN Jatim di Surabaya untuk dilakukan asesmen yang kemudian akan mendapatkan proses rehabilitasi,” ungkap Charles.

Menurut Charles, seorang pemakai narkoba sesuai surat edaran Mahkamah Agung berhak mendapatkan rehabilitasi dari BNN. Namun untuk tempat rehabilitasnya hanya BNN yang mengetahuinya.

Charles menambahkan, dua tersangka SA dan HP dijerat dengan tuduhan pengguna, pengedar dan persekongkolan yang menguasai barang (narkoba).

Dengan demikian, ada tiga jeratan pasal pidana narkoba terhadap SA dan HP.

Dari tangan tersangka SA dan HP, polisi mendapati barang bukti pipet dan bekas sabu yang saat ini masih dilakukan uji lab. SA dan HP mendapatkan narkoba itu melalui sistem ranjau.

Baca juga: Trauma Keracunan MBG, Orangtua di Ngawi Pilih Bekali Anak Masakan Sendiri

Diberitakan sebelumnya, Charles Pandapotan Tampubolon menyatakan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur berinisial ABHB positif narkoba jenis sabu saat diperiksa sebagai saksi di Polres Ngawi pada Selasa (30/9/2025) malam.

Politisi PDIP itu dipanggil ke Polres Ngawi setelah salah satu tersangka yang ditangkap polisi mengaku pernah menjual narkoba kepada ABHB.

“Tersangka SA dan HP ditangkap usai menonton pertunjukkan konser musik di di Stadion Ketonggo pada Minggu (28/9) dini hari."

"Dari keterangan tersangka HP menyebut pernah menjual narkoba kepada ABHB (anggota DPRD Jatim) beberapa lalu,” kata Charles.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau