Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Koperasi Merah Putih di Pamekasan Beroperasi Tanpa Modal dari Pemerintah

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 11:07 WIB
Fathor Rahman,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 6 dari 189 Koperasi Merah Putih yang dikukuhkan Bupati Pamekasan Kholilurrahman pada Juli 2025 lalu, beroperasi tanpa adanya modal dari pemerintah melalui bank himbara yang ditunjuk.

Lima koperasi menggunakan modal mandiri dalam menjalankan usaha yang dipilihnya masing-masing.

Kelima koperasi antara lain, Koperasi Merah Putih di Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Desa Rekkerek Kecamatan Palengaan dan Koperasi Merah Putih Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan.

Dua lainnya Koperasi Merah Putih Klompang Barat dan Koperasi Merah Putih Lebbek, Kecamatan Pakong dan Koperasi Merah Putih Dempo Timur Kecamatan Pasean.

Baca juga: Usul Libatkan Koperasi Petani untuk Cegah Keracunan MBG, SPI Indramayu: Bahan Baku Lebih Terkontrol

Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan Baihaki membenarkan jika kelima koperasi sudah beroperasi tanpa pinjaman ke himbara.

"Mereka sudah menjalankan usaha sebelum melakukan pinjaman ke himbara," katanya.

Dia mengatakan 6 koperasi yang sudah beroperasi belum mengajukan pinjaman modal ke himbara.

Sehingga usaha yang dilakukan hanya disesuaikan dengan permodalan yang ada.

"Kami mendorong mereka untuk mengajukan modal. Sehingga usaha yang dijalankan lebih lancar," katanya.

Baca juga: Dana Tak Cair, Puluhan Nasabah Geruduk dan Corat-coret Rumah Bos Koperasi BLN di Salatiga

Baihaki menyampaikan, usaha 6 koperasi yang sudah jalan bervariasi. Mulai sebagai agen perbankan, penyedia bahan pokok Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Termasuk berapa bisnis usaha lain yang sudah dimulai dengan skala kecil.

"Sepertinya 6 koperasi ini masih dalam proses penghitungan, antara usaha dan modal yang dibutuhkan untuk dilakukan ke himbara," katanya.

Baihaki menambahkan, bukan hanya 6 koperasi saja yang belum mengajukan modal. Tapi semua koperasi, total 189 belum mengajukan modal.

Dikatakan, pihaknya akan terus mendorong agar semua koperasi segera berjalan sesuai rencana.

"Kami terus memantau dan melakukan pengarahan agar semua koperasi mulai mengajukan modal ke himbara," ucapnya.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Bedoro Sragen Tak Buka Lini Usaha Simpan Pinjam, Ini Alasannya

Ketua Koperasi Merah Putih, Agus menyampaikan saat ini masih dalam proses melengkapi persyaratan menuju pengajuan modal.

"Kami baru bisa membuat rekening untuk koperasi. Berkas lainnya sedang kami proses," ucapnya.

Menurutnya, harapannya pasti sama dengan harapa semua koperasi lainnya. Salah satunya agar modal segera dicairkan dan bisa memulai usaha dengan normal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau