Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Selamat Tragedi Kapal Nelayan Terbalik asal Pasuruan, 5 Jam Terombang-ambing Ombak

Kompas.com, 29 September 2025, 22:18 WIB
Moh. Anas,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti gang kecil di RT 04 RW 4 Kelurahan Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur pada Senin (29/09/2025).

Tiga orang dinyatakan hilang setelah tragedi terbaliknya kapal nelayan di perairan laut Ketingan, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (28/09/2025) malam.

M Idris (41), salah satu korban sekaligus saksi mata, terlihat lemah di tengah kerumunan warga yang saling menguatkan.

Istrinya, Mulia Ulfa, juga menjadi korban yang belum ditemukan. Idris masih tampak lesu, matanya merah karena belum sempat beristirahat setelah ditemukan di hutan bakau pantai Curah Ombo, Kabupaten Sidoarjo.

Baca juga: 3 Nelayan Perempuan yang Hilang di Laut Pasuruan Ditemukan, 1 Selamat dan 2 Tewas

Dengan suara lirih dan napas terengah-engah, Idris menceritakan malam kelam tersebut.

Setelah kapal terbalik akibat angin kencang dan ombak besar, ia berusaha berenang dan mencari barang yang bisa menyelamatkan dirinya.

"Sebelum saya cari barang yang bisa membantu mengapung, saya sempat mencari istri, namun tidak ketemu. Ada tali tampar, akhirnya saya tarik. Begitu juga dengan Sapi'i dan lainnya," katanya sambil mengusap matanya.

Meskipun sudah mendapatkan tali tampar, Idris dan Saparih tetap berusaha mencari nelayan perempuan lainnya, Khamimah dan Suya.

"Ini tangan saya ikat ke kapal yang terbalik agar tidak kena arus ombak besar. Ini tangan saya bengkak terkena lilitan tali," ujarnya sambil menunjuk lengan tangan kanannya.

Di tengah angin kencang dan ombak yang terus menggulung, Idris, Sapi'i (nakhoda), Sunarsih, dan Saparih sudah pasrah.

Baca juga: Diterpa Angin Kencang, Kapal Nelayan Asal Pasuruan Terbalik, 3 Korban Perempuan Hilang

"Saya merasa antara sadar dan tidak sadar di atas laut sekitar 5 jam. Bersyukur ombak besar itu akhirnya membawa saya ke tepi pantai, rawa-rawa pohon bakau, dan akhirnya ditemukan nelayan dari Pasuruan," terangnya.

Setelah bertemu dengan nelayan, Idris bersama dua nelayan lain dan satu nakhoda diantar pulang ke rumahnya di Kelurahan Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Sesampainya di rumah pada Senin (29/09/2025) subuh, ia pasrah atas kondisi yang menimpanya.

"Saya pasrah, saya harus ikhlas semuanya," katanya sambil menangis sesunggukan.

Tiga nelayan yang hilang ditemukan

Suasana duka sedikit terobati pada pukul Senin (29/09/2025) pagi pukul 09.00 WIB, ketika tiga korban yang sebelumnya dikabarkan hilang akhirnya ditemukan.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau