SIDOARJO, KOMPAS.com - Sebanyak 79 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, telah dievakuasi setelah musala tiga lantai di area ponpes tersebut ambruk pada Senin (29/9/2026) sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam insiden tragis ini, satu santri dilaporkan meninggal dunia.
Bangunan musala ambruk saat sejumlah santri sedang melaksanakan ibadah shalat Ashar.
Akibatnya, puluhan santri terjebak di balik reruntuhan dan mengalami luka-luka.
Proses evakuasi masih berlangsung hingga saat ini.
Baca juga: Bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pengasuh: Ini Takdir Harus Sabar
“Sejauh ini kami melakukan pendataan kurang lebih 79 korban terbagi di dua rumah sakit,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, Senin (29/9/2025).
Dari total korban, 34 santri dirawat di Rumah Sakit Notopuro Sidoarjo, sementara 45 lainnya di Rumah Sakit Siti Hajar.
Jules juga mengonfirmasi bahwa satu korban telah meninggal dunia dan saat ini sedang dalam proses pemulangan.
"Kami belum bisa memastikan apakah korban meninggal di lokasi kejadian atau di rumah sakit. Namun, data sementara yang kami himpun menunjukkan ada satu korban," ujarnya.
Proses evakuasi masih terus dilakukan dan pihak Polda Jatim berkoordinasi dengan petugas evakuasi yang berada di lokasi.
“Sejauh ini kami melakukan komunikasi intensif dengan pihak-pihak dan relawan yang bahu-membahu. Proses evakuasi terus berlangsung, terlepas dari kondisi korban yang mengalami sakit, luka ringan, atau luka berat,” tambahnya.
Baca juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Buka Suara soal Struktur Bangunan yang Roboh
Sebelumnya, Abdul Salam, seorang pengelola ponpes, menyatakan bahwa bangunan yang ambruk sedang dalam proses pembangunan.
Aktivitas pengecoran berlangsung sejak pagi hingga siang, dan sekitar pukul 12.00 WIB, aktivitas tersebut dilanjutkan.
Namun, hingga kini penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut belum diketahui.
Tim Inafis Polda Jatim telah dikerahkan untuk melakukan investigasi.
Dari pantauan Kompas.com, Tim Inafis Polda Jatim juga terlihat memantau kondisi reruntuhan di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang