MUI Pamekasan Imbau Masyarakat Vaksinasi Campak

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan menegaskan, vaksin campak aman digunakan untuk anak.

Ketua MUI Pamekasan KH Ali Rachbini menyampaikan bahwa saat ini kasus campak meningkat di Pamekasan. Ia mengimbau masyarakat untuk vaksinasi. 

"Anak usia 9 bulan hingga 6 tahun silakan divaksin campak rubella untuk mencegah kasus campak," katanya, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Capaian Imunisasi Campak Sumenep Belum Merata, Giligenting Tertinggi dan Dungkek Tertinggal

Sesuai Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018, vaksin campak bisa digunakan dalam kondisi keterpaksaan dan dalam kondisi darurat.

"Jika dalam kondisi darurat syar'iyyah, vaksin bisa digunakan untuk menyelamatkan generasi bangsa," ucapnya. 

Pihaknya menganjurkan agar orangtua tidak menolak vaksinasi campak, sehingga semua anak usia 9 bulan dan 6 tahun mendapatkan imunisasi lengkap.

"Saya mengajak masyarakat agar tidak panik dengan adanya peningkatan kasus campak, namun tetap waspada," ucapnya.

Bahkan, KH Ali Rachbini mendorong semua anak untuk divaksin lengkap, sehingga bisa mengantisipasi adanya penyakit pada balita dan anak di Pamekasan.

Baca juga: 4 Puskesmas di Sumenep Belum Penuhi Target Imunisasi Campak meski Sudah Diperpanjang

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr Syaifudin menyampaikan bahwa imunisasi tambahan yang saat ini digencarkan sangat penting.

Sebab, dari kasus campak yang terjadi di Pamekasan, rata-rata dialami oleh anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan tidak pernah diimunisasi.

"Vaksin campak ini sangat penting untuk kekebalan tubuh, sehingga saat anak terserang penyakit, mereka sudah tangguh," ucapnya.

Pihaknya berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya isu vaksin tidak halal.

Sebab, MUI Pamekasan sudah memastikan vaksinasi bisa dilakukan untuk menyelamatkan anak sebagai generasi bangsa.

"Ayo kita selamatkan anak kita dengan divaksin lengkap yang saat ini sedang dilakukan," katanya.