PAMEKASAN, KOMPAS.com - Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yayasan Ar Rohmah, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan diprotes orangtua murid setelah dua kali berbau tak sedap dan basi saat diterima siswa.
Menu MBG di lembaga tersebut disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tengracak yang berlokasi di desa yang sama dengan Yayasan Ar Rohmah.
Salah satu wali murid, Homaidah (35) mengungkapkan bahwa lauk menu MBG pernah berbau dan basi saat diterima anaknya.
"Pertama lauknya pernah berbau dan kedua kalinya basi," katanya, Rabu (24/9/2025).
Baca juga: Layani MBG untuk 61.000 Siswa, Kulon Progo Targetkan Pembangunan 26 Dapur SPPG
Ia berusaha menyampaikan keluhannya kepada pihak sekolah dengan harapan ada perbaikan kualitas makanan.
Namun, menurutnya, laporan dari sekolah tidak mendapatkan respons dari pihak SPPG Tengracak.
"Saya melapor tidak ada maksud lain selain karena didasari rasa khawatir terhadap anak saya. Sayang, tidak ada respons dari SPPG kata sekolah," ucapnya.
Homaidah mengaku setiap hari khawatir terhadap anaknya di sekolah karena dua kejadian MBG basi dan berbau tidak ada respons dari pihak SPPG.
"Masak saya harus lapor ketika sudah ada keracunan. Kami spontan agar segera ada perbaikan gizi," katanya.
Selain itu, kualitas menu MBG yang disalurkan ke Yayasan Ar Rohmah tidak seperti di beberapa sekolah lainnya.
Baca juga: 173 Siswa SMP di Rembang Diduga Keracunan MBG, 13 Orang Harus Rawat Inap
Homaidah menilai ada beberapa kali menu yang tidak layak konsumsi. Bahkan, sering kali tidak dilengkapi susu.
"Saya sampai membandingkan dengan beberapa sekolah anak teman saya. Justru kualitasnya bagus. Kenapa di sekolah ini tidak sama dengan yang lain," katanya.
Kepala Dapur Tengracak, Desa Plakpak, Safura Sukma menyatakan bahwa sejak SPPG beroperasi pada tanggal 15 September 2025, tidak ada keluhan.
"Kami tidak tahu kalau ada laporan basi dan berbau. Selama ini tidak ada keluhan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa dari 2.928 menu yang disalurkan ke 38 sekolah setiap hari, tidak ada keluhan yang diterimanya.
Pihaknya akan melakukan klarifikasi ke sekolah.
Menurut dia, menu MBG sudah dibagi-bagi sesuai aturan, sehingga ia ragu ada menu basi dan berbau.
"Kami sudah lakukan pemorsian sesuai SOP sejak pukul 03.00 dini hari," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang