PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 diketahui ada pengadaan kasur dan kursi sofa mencapai Rp 220 Juta, Kamis (18/9/2025).
Pengadaan kasur dan sofa dinggarkan oleh Bagian Umum Setkab Pamekasan.
Pengadaan kasur sebesar Rp 104,8 juta tercatat pada rencana umum pengadaan (RUP) Pamekasan tahun ini.
Rinciannya, 2 unit kasur berukuran 200x200 dianggarkan Rp 53,6 juta. 2 unit kasur lainnya berukuran 180x200 seharga Rp 51,2 juta.
Sementara kursi sofa berbahan jati ukir dianggarkan sebesar Rp. 116.096.676. sehingga total pengadaan kasur dan kursi sofa lebih dari Rp 220 Juta.
Baca juga: Siswa di Pamekasan Muntah Usai Santap Menu MBG, Polisi Lakukan Penyelidikan
Bupati Pamekasan, Kholilurrahman membenarkan adanya dua penganggaran tersebut.
Namun menurutnya, pembelian kasur terjadi saat dirinya belum dilantik pada bulan Maret 2025.
"Pembelian kasur jauh sebelum saya berada di Pendopo Ronggosukowati," kata Kholilurrahman.
Pihaknya menyampaikan tidak mengetahui proses penganggaran kasur di pendopo.
Baca juga: Siswa yang Muntah Setelah Konsumsi MBG di Pamekasan Berjumlah 8 Orang
Ditanya soal pengadaan kursi sofa? Pihaknya pun membenarkan jika ada anggaran tersebut.
Namun, menurutnya pengadaan kursi sofa belum terlaksana.
Diakui, pihaknya sudah meminta bagian umum mengalihkan anggaran untuk lampu penerangan di Pendopo Ronggosukowati karena dinilai lebih penting.
"Untuk kursi sofa, saya perintahkan untuk dialihkan ke lampu penerangan di pendopo. Saat ada tamu dari kementerian, lampu masih redup," katanya.
Apalagi menurutnya, pendopo sering dipakai pertemuan oleh semua pihak. Sehingga lebih penting dialihkan untuk lampu penerangan.
Baca juga: Akibat Efisiensi, KLB Campak di Pamekasan Gagal Dideklarasikan Bupati
Kholilurrahman juga menjelaskan, rencana penganggaran kursi sofa dilakukan pada tahun 2024.
"Atau kalaupun pada tahun 2025, kemungkinan dilakukan pada awal tahun sebelum saya dilantik," ucapnya.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, sejak dilantik lebih sering bermalam di Pondok Pesantren Matsaratul Huda, Panempan.
"Saya lebih sering bermalam di pesantren di banding di pendopo," imbuhnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang